Dec 25, 2013

Update pertama di bulan Desember

Selamat natal buat seluruh teman teman yang merayakannya. Semoga damai memenuhi bumi, khususnya hati kita.

Ini adalah postingan percibaan dari android. Selama cuti ini vakum ngeblog karena fasolitas inet di rumah tidak ada. Hanya memanfaatkan bb dan android saja. Beberapa waktu lalu saya mencoba mendawnload blogger via store play tapi gagal. Tapi setelahnya saya mencoba dan mencoba lagi. Dan bersyukurnya berhasil. Yihaaa.. jejogetan *

Oct 24, 2013

Bapakku Yang Kalem Namun Tegas




“Kenapa kamu coret-coret dinding itu?” kata bapakku dengan berang
 “Sekarang lap sampai bersih ya. pakai mukamu saja” lanjut bapak dengan nada emosi tingkat tinggi.


Masih jelas diingatanku waktu itu aku masih kelas 1 SD kami pindah dan menempati rumah baru. Rumah setengah beton dengan berdinding papan. Papan asli tanpa di cat. Aku yang masih baru mengenal huruf pada waktu itu membawa potongan-potongan kapur tulis dari sekolah. Dan karena semangat yang sedang membara untuk menulis, maka aku menulis huruf-huruf dan angka-angka di dinding papan rumah baru kami. Alhasil, di sore hari ketika bapak dan ibuku pulang dari ladang, bapakku berang melihat karyaku di dinding papan itu. Dan betul saja, aku disuruh menghapus tulisan kapur putih itu dengan mukaku. Karena takut aku terpaksa melakukannya. Setelah itu aku merajuk tentunya. Tapi bapakku tidak bergeming. 

Di lain waktu, ketika sedang panen durian di kebun kami yang di sebelah rumah, adikku memanjat pohon durian itu dan mengambil buah yang kira-kira sudah setengah matang. Tak dinyana, tak disangka adikku yang perempuan nomor dua yang berada di bawah pohon durian ketimpa durian yang dipetik adik lak-lakiku yang di atas pohon. Sudah pasti cap kulit durian menempel di kepalanya dan sedikit memar berdarah. Untung saja pohonnya tidak terlalu tinggi. 

Adik laki-lakiku pasti akan mendapat hukuman dari bapak atas keteledorannya. Tidak tanggung-tanggung, sepulang bapak dari ladang mendapat laporan bahwa adik kami yang kecil ditimpa buah durian, bapak langsung berang kepada adik laki-lakiku. Bapak lalu mencari sarang semut lengkap dengan semutnya. Sarang semut ini tidak sulit mendapatkannya di sekitar rumah kami waktu itu. Lalu adikku yang laki-laki ini dibawa ke kebun di belakang rumah, disuruh buka baju, disuruh jongkok dan tidak boleh melawan. Bapakku mulai menaruh sarang semut diatas kepalanya sambil menggoyang-goyangkan sarang semut. Otomatis semut-semut merah itu keluar dari sarangnya dan mengerumuni badan adikku. Aksi itu baru berhenti kalau sudah nangis dan minta ampun.  Kejam ya? ya, begitulah beberapa cara bapakku memberi pelajaran kepada kami.

Dari balik wajahnya yang kalem, tapi bapak luar biasa tegas. Bapak juga tidak pernah diperbolehkan keluar malam kendati malam minggu. Mulai dari kami kecil sampai remaja. Jika teman-teman sebaya kami malam minggu suka berkumpul-kumpul dengan teman seumuran bermain gaplek atau sekedar ngobrol-ngobrol di bawah cahaya bulan, kami harus masuk rumah begitu matahari terbenam. Jika masih di luar rumah, tidak segan-segan bapak mengunci pintu dari dalam dan beliau masuk kamar dan tidak keluar lagi. Ibuku kadang membukakan pintu kadang juga dilarang sama bapak. Yang ada kami masuk rumah melompat dari jendela, atau menginap di rumah adik bapak yang rumahnya tidak begitu jauh dari rumah kami.

Itu adalah sekelumit kenanganku waktu kecil. Tapi kendati begitu tegas bapak mendidik kami waktu kecil, kami bersyukur karena kami  anak – anaknya menjadi mandiri, bisa membawakan diri di perantauan dan tidak memalukan keluarga. Bahkan bapak boleh bangga di kampung karena anak-anaknya boleh dibilang sukses di perantauan :)

Bapak saat mengantarku ke pelaminan


Artikel ini disertakan dalam Semut Pelari Give Away Time, Kenangan paling berkesan dengan papa

Oct 18, 2013

Baby Diary: Dear Dedek "I"





Jakarta, 17 Oktober 2013
Time: 17.00 wib

Dear dedek Bayi di perut mama,


Minggu ini kehamilan mama memasuki minggu ke-34 artinya usia janin mama 32 minggu atau 8 bulan. Waktu begitu cepat berlalu. Rasanya baru kemarin mama mengecek dengan test pack dan mendapati dua garis strip merah yang artinya mama dan papa dipercaya Tuhan untuk mendapat titipan anak lagi. Reaksi girang papa kamu ketika pagi-pagi itu mama menunjukkan garis dua di test pack itu, papa langsung memeluk mama dan berbisik di telinga mama, rasanya seperti pengantin baru lagi, katanya. Iya, kami memang menginginkan kehadiranmu, itulah sebabnya rasanya hati begitu bersyukur atas hadirmu.


Tiga bulan pertama kehadiranmu kita lalui dengan sedikit kurang nyaman, karena pengaruh hormon mama di awal kehadiranmu di rahim mama yang sedikit berbeda dengan kakakmu Bebev, tapi kita bisa melaluinya dengan baik. dan kamu bertumbuh dengan baik di dalam rahim mama sesuai usiamu.


Memasuki semester kedua, kita begitu menikmati saat-saat kebersamaan kita. Engkau begitu setia menemani mama bangun pagi, berbelanja di mang sayur, memasak sarapan pagi untuk keluarga kita, dan menemani mama kerja. Di minggu ke - 19 mama baru bisa merasakan gerakanmu. Sama seperti kakakmu dulu mama baru bisa merasakan gerakannya di minggu ke-19 juga loh.


Jika tiba nanti waktumu lahir mama ingin memberikanmu ASI ekslusif seperti yang di dapatkan kakakmu juga. Dan mama ingin IMD begitu kamu lahir ke dunia.


Ketika kakakmu Bev juga lahir dulu mama sempat IMD tapi mama tidak puas, karena kakak hanya ditempelin sebentar di dada mama, mungkin sekitar lima menit lalu kakak dibawa bu bidan. Dan kakak sempat dicekoki susu formula oleh pihak rumah sakit. Ini karena mama kurang informasi dan waktu itu mama kurang paham kalau sebenarnya mama bisa minta bagian rumah sakit supaya kakak cukup minum ASI saja tanpa formula. Jadi itu pelajaran buat mama. Itulah sebabnya mama ingin memberikan yang lebih baik untukmu nanti.


Kerinduan mama untuk bisa IMD dan kekurangnyamanan mama jika ditangani dokter laki-laki membuat mama mencari informasi lagi dan lagi di internet, dan memang Tuhan mendengar doa mama, mama justru bertemu dengan website bidan kita, yang memberi mama lebih banyak informasi lagi, bukan hanya sekedar IMD tapi Gentle Birth. Iya nak, gentle birth. Gentle birth adalah persalinan yang memberdayakan diri, penuh persiapan. Dan melalui website ini mama diperkenalkan dengan water birth, home birth, lotus birth. Mama ingin sekali mencoba ketiganya.


Setelah mama membaca banyak artikel - artikel tentang ini, lalu mama mencoba mengutarakan niat ke papa, supaya nanti mama lahiran di rumah saja dengan water birth dan lotus birth. Mama juga banyak browsing-browsing di internet, nonton youtube, bahwa persalinan home birth, water birth itu sepertinya begitu nyaman, sakral dan indah. Iya, karena persalinan dilakukan di rumah sendiri, di tempat yang familiar dengan kita tanpa kehadiran orang asing, bebas bergerak, dengan ditemani alunan musik diantara kontraksi, lilin aromaterapi, lampu yang remang-remang, makanan yang melimpah, bahkan bisa melahirkan di ruang tamu, mau di dapur atau di bathtube. Hanya dibantu oleh bidan.


Setelah banyak berdiskusi, akhirnya papa mendukung keinginan mama untuk rencana ini. Papa merasa pede karena cerita nasabahnya juga loh. Katanya, ada nasabahnya yang lahiran anak kedua di rumah, cuma ditolongin suaminya. Dan puji Tuhan semua berjalan lancar. Nah dek, papa sudah kasi lampu hijau. Yuk kita sama sama kerjsama ya.


Nah, setelah mama dapat izin dari papa, mama mencoba mencari bidan yang bisa menjangkau tempat kita dan mama mencoba mengkontak beberapa bidan, tapi pilihan mama jatuh kepada tante bidan Yuli yang di Bekasi. Nanti di minggu ke-36 tante bidan akan datang survei ke rumah kita, sekalian berkenalan ketemu langsung dengan mama, papa dan dedek. Tante bidan mau melihat tempat, kondisi air apakah memungkinkan katanya. Semoga ya dek.


Nah dek, untuk bisa merealisasikan rencana ini, kita kerjasama ya dek. Mama akan makan, makanan sehat supaya BB mama nggak terlalu banyak naiknya begitu juga dedek. Mama sudah mengajukan cuti ke HRD di tempat mama bekerja dan mintanya mulai cuti di minggu ke-38. Belum diapprove sih, tapi semoga diapporve ya. Jadi untuk itu, mama kasi tugas adek ya. Ini dia dek, job description adek :)


1. silakan adek bermain-main di rahim mama, tendangan, sundulan, cekukan dedek menunjukkan bahwa dedek baik-baik saja di perut mama. Walau kadang sundulannya agak keras dan mama kaget loh hehehe. Sembari bermain-main letak kepala dedek harus tetap di bawah ya, siap-siap masuk panggul mama dan hindari kalung tali pusar ya. Dan muka dedek saat menjelang persalinan nanti menghadap punggung mama ya.


2. Jaga air ketuban tetap cukup ya, dan jaga ketuban tetap utuh sampai tiba waktu persalinan, kalau mau berselimut ketuban pas dedek keluar dari perut mama juga boleh. Tapi yang penting, ketubannya dijaga minimal sampai bukaan 9 ya dek :) pasti dedek bisa.


Itu saja kok tugasnya, mudah bukan?


Nah, sekarang mama mempersiapkan keperluan untuk menyambut kehadiranmu. Mama sudah beli bola gym untuk dipakai goyang Inul atau pelvic rock. Dan mama sudah mencobanya. Mungkin karena belum ada kontraksi2 an jadi belum merasakan sensasinya ya. Tapi enak loh dek goyang diatas gym ball.


Mama juga sudah memesan kolam plastik untuk water birth nanti. Tapi yang datar, yang ada gelembung udara bagian bawahnya stok kosong. Ya, tapi bisalah nanti diakali supaya bawahnya nyaman.


Mama juga sudah membeli underpad untuk merawat palsentamu nanti. Semoga rencana lotus birth bisa terwujud ya dek. Mama ingin tali pusarmu puput sendiri tanpa pengguntingan. Pastinya sakit kan kalau digunting begitu dan perih sampai sembuh dan puput. Nah, dengan lotus birth ini, tali pusarmu tidak dgunting jadi tetap menyatu dengan plasentamu, dan ditunggu sampai kering dan puput sendiri, katanya sekitar 4-5 hari. Memang menurut pengalaman orang-orang yang sudah duluan menjalankan lotus birth memang agak ribet tapi sebanding dengan hasilnya.


So dek, ini semua adalah rencana yang baik. Mari kita bekerjasama ya. mama hanya fasilitator saat persalinan nanti, tapi yang bekerja keras melalui panggul dan dedek berhasil keluar adalah usaha dedek sendiri. So, sukses buat kita ya dek. 


I love you so much.

Mom

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Oct 9, 2013

Bayi Pada Malam Kedua Setelah Kelahirannya

Bayi pada Malam Kedua setelah Kelahirannya
(Oleh Jan Barger, RN, MA, IBCLC)

Anda mungkin telah berhasil melewati 24 jam pertama sebagai ibu baru. Atau mungkin Anda sudah memiliki anak sebelumnya, tapi Anda tetap menjadi ibu yang ‘baru’ lagi… dan saat ini adalah malam kedua bagi bayi baru Anda.

Seketika, si kecil menyadari bahwa ia sudah tidak lagi berada pada rahim ibunya yang hangat dan nyaman – walaupun sempit – rahim adalah tempat dia menghabiskan 8½  atau 9 bulan – dan tidaklah SEMENGERIKAN dunia baru-nya ini! Dia tidak bisa lagi mendengarkan suara detak jantung Anda yang sangat familiar di kupingnya, bunyi berderu dari saluran plasenta, suara yang lembut dari paru-paru atau suara yang menenangkan dari saluran pencernaan Anda. Sebaliknya, dia sekarang ada di tempat tidur bayi, memakai popok, kaos, sarung tangan dan bedong. Semua orang ingin menggendong dan melihat dia, dan dia belum terbiasa dengan dunia barunya ini, suara-suara, sinar, dan bebauan yang semuanya serba baru. Dia juga telah menemukan sesuatu yang baru, yakni suara dia sendiri… dan setiap kali Anda melepaskan dia dari payudara Anda yang merupakan tempat paling nyaman untuk tertidur – dia akan langsung protes, dengan keras!

Lalu, setiap kali Anda menyusuinya, dia hanya menghisap sedikit lalu dia tertidur lagi. Dan ketika Anda meletakkannya di tempat tidur – dia menangis lagi… mencari Anda. Siklus ini sepertinya berlangsung berjam-jam dan terus menerus. Banyak ibu yang merasa hal ini terjadi karena ASI mereka tidak ‘keluar’ dan si bayi kelaparan. Padahal, bukan itu alasannya, melainkan tempat yang paling nyaman dan menenangkan buat dia saat ini adalah dipayudara. Karena payudara adalah tempat terdekat dari ‘rumah lama’ mereka. Hal ini sangat umum terjadi pada semua bayi di dunia ini – dan para ahli laktasi juga menyadari dan mengetahui ini.

Lalu apa yang sebaiknya Anda lakukan? Ketika si kecil telah selesai menyusui dan mulai hampir tertidur di payudara Anda, hentikan proses menyusui dengan perlahan mengeluarkan puting dari mulut bayi. Jangan gerak-gerakan bayi Anda kecuali untuk meletakkan kepalanya pada bantal. Sebaiknya untuk malam kedua ini, Anda tidak perlu berusaha mengeluarkan angin dengan menepuk-nepuk punggungnya – melainkan letakkan dia di tempat tidur dengan dibungkus bedong untuk menghangatkan dan dia pun tidak perlu digoyang-goyang. Pola tidur awal bayi biasanya adalah tidur ringan (ditandai dengan REM – rapid eye movement) dan lalu tidur terlelap sekitar ½ jam atau lebih. Kalau kemudian dia mulai tidak tenang dan sepertinya ingin kembali ke payudara Anda, tidak apa-apa… ini adalah caranya untuk menenangkan dirinya.

Salah satu tips yang berguna… tangan bayi adalah teman baik mereka di dalam rahim… biasanya dia bisa mengemut jempol atau jari-jarinya ketika dia terganggu atau merasa kurang nyaman. Lalu tiba-tiba dia dikeluarkan dari ‘dunia’ rahimnya dan diberi sarung tangan!!! Dia lupa cara menenangkan dirinya sendiri dengan dunia baru yang bersarung tangan. Bayi sangat senang dipegang – diusap-usap – bahkan sentuhan dengan payudara Anda akan meningkatkan kadar hormon oxytocin Anda yang bisa meningkatkan pasokan ASI!!! Jadi usahakan lepaskan sarung tangan, gurita dan longgarkanlah bedong supaya dia bisa merasakan tangannya. Dia mungkin akan melukai dirinya sendiri dengan kukunya, tapi tenang saja, dia akan cepat sembuh dari luka baret itu – lagi pula, dia juga sudah memiliki kuku-kuku yang panjang pada saat dia di rahim anda, dan tidak ada yang memasangkan sarung tangan ke tangan-tangan mungil mereka.

Ohya – hal ini bisa berulang terus menerus atau sekali-kali di rumah Anda, terutama bila berganti suasana seperti misalnya Anda pergi ke dokter, ke mal atau bahkan ke rumah kakek dan nenek! Anda jangan merasa bersalah – karena hal ini biasa dan bayi hanya membutuhkan pelukan hangat di payudara Anda, karena bagi bayi Anda saat ini, payudara Anda adalah ‘rumah baru’nya…

© 2003 / Jan Barger RN, MA, IBCLC / Konsultan Pendidikan Laktasi Boleh disebarluaskan untuk keperluan non-profit

[Copas dari Group Gentle Birth Untuk Semua]

Sep 25, 2013

Quote of the day


 

 Credit




"Like the lotus flower that is born out of mud, we must honor the darkest parts of ourselves and the most painful of our life’s experiences, because they are what allow us to birth our most beautiful self." - Debbie Ford

Sep 20, 2013

Perut Bebev Kena Setrikaan Panas




Ihiksssss…. Baca judulnya saja sudah miris ya. :(

Kemarin sore pulang kerja, ketika saya sudah di halte bus, di bbm in sama misua, ngajakin ke Mitra10 Cibubur, rencananya mau beli bahan-bahan buat finishing rumah dengan iming-iming pulang dari sananya naik taksi (klo naik motor tentunya saya menolak bukan apa-apa soalnya dengan perut buncit naik motor itu rasanya sesuatu), saya okein saja dengan catatan nanti di sana makan nasi goreng yang entah kenapa beberapa hari ini saya ngidam banget.  fiuhhh. 

Saya naik bis jurusan Cileungsi dan jalanan masih bersahabat belum macet, karena saya keluar kantor tenggo jam  empat. Sampai di Mitra10 jam enam dan langsung ketemua misua, keliling-keliling mitra10 mencari bahan yang diperlukan. Setelah ketemu yang dicari dan bayar-bayar, kita lanjut ke Giant satu gedung dengan mitra10. Keliling-keliling saja, karena nggak ada rencana untuk belanja disitu. 

Tadinya pengen makan nasi goreng dulu di salah satu food court di  sebelah Giant, tapi kata misua ngider di dalam Giant dulu saja baru makan, okelah kalau begitu. Setelah selesai ngider di Giant, misua bayar-bayar belanjaan, saya nongkrong di food court dimaksud sambil nungguin sambil liat-liat menu di meja. Waktu sudah setengah Sembilan malam,  rasanya pengen pulang saja makan nasi gorengnya di skip saja, selain itu saya lihat harganya kemahalan untuk ukuran sepiring nasi goreng dan rasanya gak bisa dijamin. Kadang mendingan beli di mas-mas dorong haiyahhhh ini namanya emak irit. Fiuhhhh… 

Setelah misua selesai bayar belanjaan Giant, saya juga keluar dari food court, dan bilang ke suami gak jadi makan.  Lalu kita turun, dan nyari taksi.

Di perjalanan pulang mama mertua saya telpon. Mama mertua yang jagain Bebev sehari-hari di rumah. Sebenarnya dari nyampe Mitra10 sudah ada niat mau telepon mama mertua bilangin kalau saya akan terlambat pulangnya. Karena pasti Bebev akan tanyain klo saya pulang lebih lama dari biasanya. etapi kok segannnnn. Haisssss  inilah penyakit saya. Mama mertua saya orangnya baik, tapi ya namanya dengan mama mertua tetap aja ada rasa segan ya boo... beda dengan ibu sendiri. Akhirnya mama mertua yang telepon, itu sudah jam 20:45wib. Telepon saya angkat dan disebrang sana yang berbicara Bebev.

Saya: Halo Ma (mama mertua maksudnya)

Bebev: mama dimana ? (suara bebev dari sebrang sana)

Saya: mama masih di jalan sayang, mama sama papa tadi ke cibubur. Beli semen de-el-el. Tungguin mama ya. Jangan bobo dulu.

Bebev: Iya ma. Cepat ya.

Saya: iya sayang, sebentar lagi sampai. Mama sudah di Golf. Mama bawa coklat

Bebev: Oke ma..
Sampai di rumah jam sembilan pas. Bebev tidur-tiduran di kamar oppungnya (mama mertua saya) sedangkan oppungnyalagi terima telepon.

Seperti biasa begitu kita pulang, Bebev pasti senang. Bongkar-bongkar bawaan dan selalu nanyain, mama bawa apa?

Dan karena tadi tidak jadi makan, perut mulai keroncongan. Makanan tidak ada, lalu saya menggoreng lumpia ikan dari belanjaan tadi. Bebev ikut menemani saya di dapur. Dia ceria. Seperti biasa ngoceh macam-macam. 

Lalu papanya turun dari lantai dua (kamar kami) ke dapur. Lalu menghampiri Bebev.

Papa: Hayo, cerita sama papa tadi ada apa? Sambil memeluk Bebev dari belakang

Bebev: nggak… nggakk… sambil kedua tangannya menyilang diperutnya. Trussss… mewek… lalu menangis kenceng.

Papa: coba papa liat ya.

Bebev: Nggak, nggak… sambil terus menangis…

Lalu mama mertua saya menceritakan kejadiannya. Biasanya Bebev mandi sore barengan oppung borunya (neneknya, mama mertua saya). Bebev duluan selesai. Lalu oppung borunya menyuruh Bebev naik ke lantai dua untuk pakai baju sendiri. Biasanya juga dia ambil baju sendiri dan pakai sendiri, tapi ditemani. Tapi ini dia ke atas sendirian. Dan entah bagaimana ceritanya, tidak ada yang melihat, tiba-tiba Bebev menangis dan memanggil-manggil saya,katanya. Oppung borunya belum selesai dari kamar mandi, hanya teriak dari bawah ke oppung dolinya (kakek Bebev, bapak mertua saya) untuk ngeliat kenapa Bebev menangis. 

Setelah dicek, ternyata Bebev menyalakan setrikaan. Dan entah bagaimana peristiwanya perut atas Bebev kena setrikaan panas. Huaaaaaa…. :(:(:(

Sampai lama saya kami tidak dibolehin lihat lukanya. Saya ajak dia ke kamar atas dan saya sudah rayu-rayu juga tetap tidak dibolehin. Waktu saya ajak gosok gigi dia pun  menolak, karena seperti biasa klo gosok gigi bajunya bakalan basah dan pasti akan diganti. Dia tidak mau, karena kalau bajunya basah, pasti akan dibuka dan lukanya kelihatan. Huhuhuhuhuhu…. Dia bilang mau gosok gigi sama papa saja. Okelah… lalu dia turun ke bawah temanin papanya yang lagi buat jus. Saya sendirian di kamar, dan saya mewek…. Hiksssss…. Bagaimanapun selalu ada rasa bersalah dihati, karena tidak bisa jagain Bebev 24 jam. Ya walaupun mungkin saya yang jaga 24 jam nggak luput dari kecelakaan kecil seperti ini. tapi tetep saja mirisssss. Sayup-sayup saya mendengat dari atas, Bebev ceria saja seperti biasa sambil cerita sama papanya di bawah. Saya belum tenang karena saya belum tau kondisi lukanya.

Setelah papanya selesai buatin jus, berdua dengan Bebev naik ke kamar. Lalu saya ingatin lagi untuk gosok gigi sama papanya. Dan dia mau. Tapi malah Bebev minta saya saja yang gosok giginya. Tapi dia mau jongkok saja, tetap berusaha menutupi lukanya. Setelah selesai gosok gigi, saya ajak biar pipis. Kesempatan sembari buka celananya saya angkat bajunya dan saya lihat lukanya sekilas. Tidak terlalu lebar, hanya sebesar ibu jari dan kulitnya arinya mengelupas. Entah bagaimana kejadiannya apa mungkin ketika dia kena setrikaan itu dia sedang tidak mengenakan baju makanya kulit arinya mengelupas begitu. Saya tidak bisa membayangkannya. Dan kata oppungnya sudah dipakein obat luka bakar. 

Penampakan Lukanya


Lalu ketika mau tidur, seperti biasa ritual malam berdoa bersama, pas giliran Bebev dia tidak mau mendoakan lukanya biar cepat sembuh. Dia malah kelihatan sedih mukanya. Huaaaaa…. 

Dan beberapa kali Bebev bilang:” nggak lagi kok” maksudnya nggak akan mengulangi lagi. 

Dan sama seperti malam biasanya, kami pergi tidur dan sesi berpelukan bergiliran dia lewatkan. Tapi sambil tiduran saya dan Bebev berpelukan sambil saya bisikkan “pillow talk” supaya Bebev nggak takut dan trauma. Dia tersenyum dan kami tidur. 

Bebev… maafin mama ya nggak bisa jagain kamu 24 jam. :(:( Tetap saja rasa bersalah datang menyergap.

You can never be prepared for what life hands you


A couple weeks I love to read some articles and tried to found an information about Gentle Birth. Yes, I wish I could deliver our baby by gentle birth. Gentle birth is not a new birth method. Gentle birth has done by our parents maybe and aour ancestor. Gentle birth is look like primitive birth. By technolgy era, birthing can do by shortcut. Without waiting for contraction, forget delation. When baby due comes, we can come to birth center or hospital and birthing by caesar section.  In gentle birth, we learn about woman body and knowing our baby. We can passed birth without pain.

Oh, well... back to the topic.. by searching of gentle birth information, I found new words about birthing like Doula, midwife, unassisted birth, water birth, natural birth, home birth etc. There are some video that we can watch directly in youtube too about this birth. Yes, technology make it easy. 

Well, this morning I read an article from Website Birth Without Fear, a story of Birth Baby Down Syndrome. I fell empathy with the story. You can read here. Yeah... sometimes life prepared us something out of our expected. And we can never be prepared for life hands to us. We just back to God, believe that God have planned in our life.

Sep 6, 2013

Bebev 37 Bulan

Hello semua, sapu-sapu dulu. duh ini rumah mayaku sudah berdebu. udah lama gak ditengokin. Jadi silent reader aja ke blog teman-teman. benar-benar ya, blogging belum betul-betul my passion. 

Sebenarnya banyak banget yang mau ditulis tapi bingung memulainya. Sampai-sampai record tumbuh kembang Bebev ditulisnya ala kadarnya. ihikssss.... 

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepatnya, hari ini Bebev genap 37 bulan. artinya sebulan yang lalu genap berusia 3 tahun ya. masa aatitanya sudah lewat, artinya akupun akan menjadi emak yang mempunyai anak Balita. ihikssss... belum siap! perasaan baru kemarin brojol, kok sekarang udah segede ini? Pertumbuhan anak memang membuat kita kadang kaget ya. Perbendaharaan katanya makin banyak, kadang ada kata yang asing kita dengar keluar dari mulutnya, padahal kita tidak pernah mengajarkannya. ohohohoho, mungkin lingkunganlah yang mengajarkannya. 


Kemarin pas ulang tahun ketiganya Bebev tidak dirayain. ya emang niat gak pake dirayain sih. waktu itu pas libur menjelang lebaran. Bapak emaknya di rumah, tentunya Bev senang. Pas hari ultahnya, kita cuma doain, tiup lilin dan potong kue di rumah bapak/emaknya, oppung doli (kakek) dan oppung boru(nenek) dan juga ada tante Ning yang sedang libur kuliah. Bev sangat menikmati acara tiup lilinnya. Nyanyi selamat ulangtahun diulang-ulang dia senang tepuk tangan. Trus tiup lilin dan potong kue. do you know, her first cake nya tau gak sama siapa? sama bapaknya loh. trus potongan kedua sama oppung dolinya (kakek), potongan ketiga baru buat emaknya. haizzzz emaknya miris. hahahahhahaa...  Tapi sing penting Bebev sehat selalu ya nak. kita semua sayang sama Bebev. Puji Tuhan, Bebev termasuk anak yang mandiri, anteng dan baik. Tuhan maha baik. 

Di usianya yang pas hari ini 37 bulan aka 3 tahun 1 bulan ini, toilet trainingnya belum lulus. hehehehehe. sebelum kami pindah rumah (nebeng oppung), di rumah lama dia udah lumayan tuh toilet trainingnya. Pipis di celana paling malam hari saja sekali -kali. eh, sekarang malah mundur. mungkin karena penyesuaian tempat. Dan juga karena rumahnya yang ini lebih luas dan toiletnya pake yang duduk, sepertinya dia kerepotan saat mau pipis/pup. Ihikssss,,, jadi pelajaran sebaiknya pake toilet jongkok saja klo punya anak kecil, jadi anaknya tidak repot. Dan karena rumahnya lebih luas, otomatis posisi toilet lebih jauh, jadi seringnya belum sampai toilet udah pipis celana duluan. Dia bilang sih, mau pipis. tapi ya itu, belum sampe toilet udah bocor duluan. Sebenarnya mengajari toilet training itu tidak susah. Hanya perlu disiplin. Buktinya ketika hari Jumat minggu lalu saya tidak masuk kerja, saya seharian di rumah bersama Bev. Asli seharian kami bersama sama. Setiap saat saya selalu ingatin dia, kalau mau pipis bilang mama. Dan selang beberapa jam, saya bawa ke toilet dan dia pipis benaran. Terbukti seharian itu Bev tidak ada pipis di celana. 

Kadang dia pipis di tempat tidur di malam hari, juga karena emaknya yang malas hehehehe... Biasanya Bev minum susu kalau mau tidur. Dan dia tidak langsung tidur, main dulu sekitar setengah jam baru tidur, seharusnya diajakin pipis dulu baru tidur. Begitu juga bangun pagi, harusnya langsung diajak pipis. Tapi kadang suka lupa atau penyakit lima huruf itu, so... so... ya, emak dan bapaknya saja yang lalai dengan kewajiban. bapakkkkk ayo kita kerjasama nih. :)

Belum Bisa bilang "R"
Walau bicaranya sudah lancar dan jelas, tapi Bebev belum bisa bilang R. R disebut L. Menurut hasil browsing, menurut beberapa pakar anak bahwa anak bisa bilang huruf R pada usia 3 tahun. Tapi Bev belum bisa. Tapi saya tidak kuatir. Selain di keturunan kami tidak ada yang cadel atau tidak bisa bilang huruf "R" mungkin hanya perlu waktu latihan saja. Yang penting, kami orangtuanya tidak ikut-ikutan cadel. Tapi mengucapkan kata dengan tepat. 

Selain itu ada beberapa huruf yang kalau disebutkannya dalam kata malah jadi berubah. contohnya: "BONEKA" menjadi "BOTEKA". hehehehhe... lucu ya. Lalu beberapa hari belakangan ini kami belajar mengucapkan kata " BONEKA" kalau di eja menjadi "BO-NE-KA" pengucapannya benar. Tapi kalau disambung bisa menjadi "BOTEKA" atau "MONEKA" nah loh. 

Dan satu hal lagi, Bev suka berbahasa planet. Berbahasa layaknya seperti orang berbahasa Inggris. ini pasti efek tantenya ngajarin bahasa inggris, bisa juga karena tontonan film kartun Barney, Barbie princess yang sering dia tonton. 

Kadang bapaknya suka iseng, bapaknya ngajak ngomong bahasa planet, eeeee dijawab sama Bev bahasa planet. hahahahaha...

Balet Mania
Bebev suka sekali dengan Balet. iya, lagi-lagi karena nonton DVD Barbie. Selain itu saya juga belikan beberapa buku bacaan anak-anak, yang sebagian adalah Barbie menari. Bebev bisa menerangkan Barbienya bagaimana menari. Dia suka menari-nari sendiri sambil mulutnya mengeluarkan suara musiknya. Kakinya jinjit dan kedua tangannya diangkat. Paling seru pas bagian ending tariannya. Itu loh, biasanya penari kan menunduk ke penonton dengan tangan kanan ke depan dan tangan kiri ke belakang plus kaki kanan ke depan. Anak-anak memang peniru ulung ya. 

Well, so far tumbuh kembang Bebev sesuai dengan usianya. Memang pertumbuhan setiap anak itu berbeda ya, so jangan pernah membanding-bandingkan. Karena setiap anak itu unik. 






Aug 22, 2013

Gentle Birth Itu

Berawal dari googling mencari informasi seputar hipnobirthing, saya mendapat ilmu baru tentang gentle birth.

Apa itu gentle birth?

Gentle artinya: Lembut, Birth: lahir, melahirkan. Jadi Gentle Birth artinya: Melahirkan dengan Lembut. Atau lebih luasnya lagi melahirkan dengan lembut, secara alami, mengikuti naluri sang ibu dan kerjasama dengan bayinya, tanpa intervensi. Itulah pengertian yang saya simpulkan dari yang saya baca- baca.


Gentle birth dapat dilakukan dimana selama kehamilan ibu dan janin sehat-sehat saja. Tidak ada indikasi. Selain itu, sang ibu juga harus membekali diri menghadapi persalinan baik secara fisik, mental dan spiritual. Menyembuhkan trauma-trauma hidup dan membekali diri dengan ilmu persalinan alami.


Gentle Birth dapat dilakukan di rumah bersama suami saja atau dengan pendampingan tenaga kesehatan/ dokter/ bidan. Dapat juga dilakukan di rumah sakit. Namun, kecenderungan kurang nyaman di rumah sakit, dikarenakan di rumah sakit sudah punya protokol sendiri, dimana setelah sekian jam, tidak ada perkembangan maka akan dilakukan tindakan A, jika tindakan A belum berhasil akan dilanjutkan dengan tindakan berikutnya hingga persalinan terlaksana. Selain itu, dengan banyaknya antrian bersalin di rumah sakit,  membuat harus melakukan urutan-urutan protokol tersebut tanpa sabar menunggu.




Lebih lengkap lagi bisa dibaca di sini
 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jul 19, 2013

Tantangan 365 Hari Tanpa Bentakan

Sudah sebulan kami pindah ke rumah yang baru. Sampai sekarangpun renovasi rumahnya masih belum selesai seratus persen. Mungkin karena lagi bulan Ramadhan, pegawai sudah duluan pulang kampung. Tukang yang bikinin pagar tangga juga tutup.

Jadinya rapi-rapi belum maksimal. Barang-barang masih ada yang belum dibongkar. Selain itu debu juga lumayan tebal. Bersyukur sekarang lagi musim hujan. Jadi debu tidak terlalu dahsyat. Tapi ya tetap aja, kalau saya pulang kerja, begitu sampai rumah, injak lantai, berasa banget debu di lantai yang harus segera dibersihkan.


Mana sekarang kami belum dapat ART yang mumpuni, hiksss. Jadilah begitu sampai rumah, belum ganti baju saya langsung masuk dapur, siapin makan malam sesimple mungkin. Setelah itu suapi Bev makan malam. Lalu nyapu dan ngepel. Rasanya cukup melelahkan. Tapi mau bagaimana, tidak tega biarin begitu saja. Selain saya yang tidak betah, tidak baik juga untuk anak-anak. Selain Bev, ada juga Reno (2 tahun) sepupu Bebev yang suka dijagain oppungnya di rumah.


Kadang, setelah beberes, saya rasanya tepar banget. Mana Bebev juga jam tidurnya kayak kalong. Malam tidurnya larut, pagi bangunnya siangan bisa jam sembilan pagi. Sudah dipesanin sama oppungnya biar dibangunin lebih pagi, tapi tetap aja. Jadinya di malam harinya, saya sudah ngantuk banget, Bebev masih melek segar.


Kemarin - kemarin TV ada di dalam kamar tidur kami. Karena Bebev belum ngantuk jadinya dia minta nonton terus. Tentunya saya tidak izinkan. Disamping tidak baik untuk dia, saya juga tidak bisa tidur nyenyak kalau ada TV menyala. Walaupun di "mute" sekalipun. Tetap saja saya terganggu. Karena tidak dibolehin nonton, Bebev menangis. Sudah pasti oppung akan ngomong dari bawah, kenapa Bebev dinangis- nangisin. Mana ada juga dibuat nangis. Ya, lah anaknya mau nonton terus, ya tidak boleh. Drama nangis karena tidak boleh nonton ini berlangsung berturut-turut 3 malam. Puncaknya malam ke empat. Sebenarnya bukan karena rengekan Bebev untuk nonton. Tapi Bebev merengek mau gosok gigi ditemani oleh saya.


Sebelum saya tertidur, saya sudah pesanin ke papanya agar ditemani gosok gigi. Saya terbangun jam setengah sebelas malam, papanya lagi nonton Indonesia Lawyer. Saya ajak Bebev tidur.


M: kakak, bobo yuk. Udah gosok gigi kan?


B: belum, gosok gigi sama mama aja.


Mastiin ke papanya apa udah gosok gigi atau belum, jawabnya sudah.


M: kan, kakak udah gosok gigi sama papa.


B: nggak, mau sama mama aja (makin merengek)


M: (pusing), sambil kriyep-kriyep. Saya coba sabar, sambil terus ngajakin tidur. Bebevnya tetep aja keukeuh sumerekeh.


B: nggak ah, mau sama mama aja.

Karena kesal saya bangkit dari tempat tidur lalu keluar kamar sambil ngomel. "Berisikkkk" Paduan suara rengekan dan suara bang Ruhut di Indonesia Lawyer membuat emosi saya naik ke ubun-ubun. hehehehe...


Jadilah rengekan Bebev jadi nangis. Saya keluar dan tiduran di sofa ruang tengah. Bebev makin menjadi nangisnya. Dia kira saya turun ke bawah (lantai satu).


Bebev: pa, ayo ke bawah yok.


Papa: kakak sih
. bla... bla... bla saya tidak jelas dengar.

Bebev: ayo pa, ke bawah yok. Sambil menangis iba. Hikssss kejam banget ya saya.


Papanya tidak sabar, malah ikutan membentak. Nangisnya makin menjadi. Deg..... Jantung saya berdebar. Tidak, Saya tidak rela, papanya ikutan ngebentak. Lalu saya kembali ke kamar. Papanya sudah matiin TV. Lalu tidur telungkup dan biarin Bebev nangis. Lalu saya peluk Bebevnya. Dia diam dan tenang. Saya lalu ajak tidur. Dia minta diusap-usap.
Tidak lama kemudian dia tertidur. Saya merasa bersalah banget. Egois banget kami jadi orangtua. Iya memang betul kami capek seharian bekerja di kantor, menerjang macet. Tapi Bebev? Bebev juga bukanlah sudah capek menunggu seharian dirumah, ditinggal pagi dia masih tidur, begitu mama papanya ada di rumah, betapa dia senangnya berharap untuk ditemani bermain, malah yang dapat adalah bentakan. Hikssss.... sesungguhnya Bebev hanya ingin diperhatikan. Yah, anak ini anak yang saya sayangi harus menjadi korban keadaan. Buah hati yang diperjuangkan, memang dia masih kecil tapi dia punya perasaan.

Malam kelima, TV saya ungsikan ke ruang tengah. Saya memang tidak suka ada TV di kamar tidur. Memang TV baru ada di kamar tidur sejak kami pindah ke rumah ini. Sebelumnya TV selalu di ruang tengah. Sepulang kerja saya temani Bebev nonton CD kesukaannya Barbie Balet. Dia menirukan gerakan - gerakan Barbie menari. Giliran ada yang menari berpasangan, dia mengajak saya ikutan menari. Saya layani dan temani dia. Saya berusaha tenang walaupun saya capek sesungguhnya pengen tiduran saja.  Setelah CDnya selesai diputar, Bebev minta diulang lagi, tapi saya tidak izinin. Saya ajak dia tidur. Bebev mulai menangis.


M: kakak, nontonnya udahan ya, sekarang waktunya tidur


B: nggak ah, nonton lagi. Mulai mewek...


M: kan udah selesai, besok lagi. Sekarang waktunya istirahat.


Bebev makin menangis.


M: kenapa kakak menangis?


B: karena mama marah. Jlebbb banget makkkk.... now, she has known kalau saya itu tidak setuju artinya marah. ya, marah sodara-sodara itulah kesimpulannya.


Akhirnya saya bujuk dia, dan mau untuk beranjak ke tempat tidur. Sebelumnya gosok gigi dulu. Di tempat tidur tidak langsung tidur. Tapi dia menagih untuk belajar dulu (read aloud). Dia membawa beberapa buku cerita. Saya bacakan satu, saya sudah makin ngantuk dan teler banget. Saya memang lagi flu dan batuk. Lalu saya menawarkan agar dia belajar sama papanya. Saya bilang, mama lagi sakit, kakak belajar sama papa aja ya. Dan dia setuju. Lalu membawa buku-buku ceritanya ke papanya yang lagi nonton di ruang tengah. 


Bebev: Pa, belajar yukk.. Mama lagi sakit. Sayup- sayup saya mendengar pembicaraannya dengan papanya. 

Memang biasanya urutan kebiasaannya malam hari itu nonton, gosok gigi, belajar (baca cerita keras-keras) baru tidur. Tapi kadang saya sudah terlalu lelah, jadi saya skip read aloudnya dan Bebev tidak setuju dan endingnya sudah pasti dia nangis. Goshhh... memang jadi orangtua itu diperlukan sekarung kesabaran. hikssss..

Postingan ini saya buat untuk mengikuti jejak mba Ellen dalam program Tantangan 365 Hari Tanpa Bentakan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Isteri Tidak Bekerja

Pagi-pagi baca status di FB adik saya. Menarik... Makanya saya mau share di sini. Hanya sekedar penghibur juga bagi diriku. :)
-------------------

ISTRI TIDAK BEKERJA

Suatu hari seorang suami pulang kerja dan mendapati tiga orang anaknya sedang berada di depan rumah. Semuanya bermain lumpur, dan masih memakai pakaian tidur. Berarti semenjak bangun tidur, mereka belum mandi dan belum berganti pakaian.

Sang suami melangkah menuju rumah lebih jauh. Ternyata … kotak-kotak bekas bungkus makanan tersebar di mana-mana. Kertas-kertas bungkus dan p...lastik bertebaran tidak karuan, dan… pintu rumah bagian depan dalam keadaan terbuka.

Begitu ia melewati pintu dan memasuki rumah… oh my God… kacau… berantakan. Ada lampu yang pecah, ada buku tulis yang tertempel dengan permen karet di dinding. Televisi dalam keadaan on dan dengan volume pol. Boneka bertebaran di mana-mana. Pakaian acak-acakan tidak karuan menyebar ke seluruh penjuru ruangan.

Dapur? Ooooh tempat cucian piring penuh dengan piring kotor. Sisa makanan pagi masih ada di atas meja makan. Pintu kulkas terbuka lebar.

Sang suami mencoba melihat lantai atas. Ia langkahi boneka-boneka yang berserakan itu. Ia injak-injak pula pakaian yang berserakan tersebut. Maksudnya adalah hendak mendapatkan istrinya, siapa tahu ada masalah serius dengannya.

Pertama sekali ia dikejutkan oleh air yang meluber dari kamar mandi, semua handuk berada di atas lantai dan basah kuyup. Sabun telah berubah menjadi buih. Tisu kamar mandi sudah tidak karuan rupa, bentuk dan tempatnya. Cermin penuh dengan coretan-coretanodol, dan… begitu ia melompat ke kamar tidur, ia dapati istrinya sedang tiduran sambil membaca komik!!!

Melihat kepanikan sang suami, sang istri memandang kepadanya dengan tersenyum. Dengan penuh keheranan sang suami bertanya, “Apa yang terjadi hari ini wahai istriku?!!”.

Sekali lagi sang istri tersenyum seraya berkata, “Bukankah setiap kali pulang kerja engkau bertanya dengan penuh ketidakpuasan, ‘Apa sih yang kamu kerjakan hari ini wahai istriku?’, bukankah begitu wahai suamiku tersayang?!”

“Betul", jawab sang suami.

“Baik", kata sang istri, “Hari ini aku tidak melakukan apa yang biasanya aku lakukan, semoga dengan begitu engkau tahu apa yang selama ini aku kerjakan”.