Sep 27, 2007

Buku Bagus: The Secret


Pertama kali aku mengetahui tentang buku ini dari salah satu milis yang aku ikuti. Para member milis heboh membahas film "The Secret". Awalnya aku tidak ngeh... apa sih yang istimewa dengan "The Secret". Kok segitu serunya dibahas di milis? tapi karena inbox ku yang selalu penuh, jadi malas untuk ngebaca thread "The Secret". Sampai satu kali ada penawaran DVD film nya. Karena penasaran, akhirnya aku buka website linknya.. wow... makin penasaran deh. Aku cerita dengan teman di kantor, eh... dia malah tertarik beli DVD nya kerena dia udah punya bukunya. Finally, setelah kiriman DVD nya tiba, kita nonton bareng di kantor bo :) hihihi... then, aku beli bukunya. Murah, tapi laris manis deh..


Baca, baca... baca... penasaran deh.. seru!! buat yang penasaran, cari tuh buku di Gramedia. tapi untuk saat ini kayaknya lagi habis stok. Tunggu cetakan berikutnya, klo ga salah cetakan ke-4 nya deh... :)


Buku ini wajib di baca !! klo mau jadi orang yang Thinking Positive. then Law of Attraction-nya itu loh.... Cool deh.... :)


Selamat berburu buku "The Secret" ya...!!!


Aug 3, 2007

Gaya Hidup

Sering sekali kalau kita lagi sehat, lupa dengan segalanya. misalnya makan seenaknya aja. semua dimakan. yang manis, pedas, asam, asin, waduh... nano- nano deh. tanpa disadari perut udah dijadiin tong sampah. oh my... kejam banget ya :(

Akibatnya, aku sakit perut yang luar biasa. Perut sebelah kiri, rasanya diiris-iris. apa karena maag, masuk angin, ga tau deh. sakit banget. memang dulu sih udah ada sakit maag. tapi itu tadi, klo lagi sehat, lupa segalanya. suka telat makan, makan pedas, makan indomie sering-sering. uhhhhh... seandainya perut ini bisa bicara pasti deh ngamuk2. tega banget gitu loh...

sampai sekarang masih sakit. ke dokter? malas akhhhh.... masa tiap bulan ke dokter, ada 2 aj keluhan. malu dong, tiap bulan claim medical... :( habis gimana.... makanya jaga kesehatan, sayangi diri, gmn seh... hehehe... gmn mau sayang orang lain, diri sendiri aj ga disayangi.

come on gals, wake up. sayangi diri dong. ubah gaya hidup kurang baik itu. :)
udah ahhh.... masih mules2 neh. matiin AC dulu. biar ga masuk angin lagi.

Jul 19, 2007

Manajemen Emosi

Seperti biasa, aku selalu online di yahoo messenger setiap hari. Dan tidak pernah ada masalah dengan YM aku. Tapi, hari selasa seseorang telah menyebar virus melalui YM. Awalnya aku menerima website kiriman dari teman yang aku kenal baik. karena sambil kerja, tidak sempat lihat-lihat dulu dan mikir-mikir dulu, langsung saja itu file di klik. Ternyata, oh my..... berisi virus :( Sedih sekali rasanya. Pelajaran pertama. Jangan asal klik sembarangan, walaupun dari teman sekalipun. karena belum tentu dia sendiri yang kirim. tapi dikirim otomatis. weks....

Lalu aku mencoba melakukan scan data dengan anti virus yang ada. Tapi ternyata anti virusnya kurang ampuh. Sedangkan yang ada selama ini di komputerku AVG anti virus yang tidak ter update. Akhirnya, aku mendownload lagi AVG free yang baru yang besarnya kurang lebih 40 MB. Lumayan besar. Dan menunggunya juga 4 jam. Tapi ternyata gaptek nya aku ini membuat sia-sia mendownload AVG anti virus yang baru. Karena begitu selesai di download tidak muncul. Gubraaakkkkk... why? Ternyata karena masih ada AVG yang tidak terupdate. weleh...weleh.. ndut. kumaha atuh? Pelajaran kedua: Belajar teknologi dong... n jangan lupa update anti virusnya.

Setelah sia-sia mendownload, akhirnya aku putuskan untuk memanggil orang IT yang biasa mengupgrade komputer di kantor (maklum, kantorku tidak ada orang IT nya). Kayaknya kompi ku perlu direparasi. Udah gitu orang IT nya datangnya sore pula. Wadoh.... ini pasti bakalan lama. Dan ternyata betul saudara-saudara. Hampir 3 jam baru selesai. Tapi lega sih.
Akhirnya aku baru berani membuka program yang aku pake kerja. hehehe.... (abis gaptek sih, takut kena virus ya). Hm... ingat, masih ada laporan email yang belum di balas. wew..... buru-buru aku kerjain. Lalu, bla... bla... bla..... klik "SEND" selamat jalan. semoga selamat sampai di tujuan. aku pulang dulu. hehehe...

Today, aku buka email lagi. wew... ada reply. Interruption. ternyata something wrong with my report, hah!!! ternyata oh ternyata..... ya ampun Tuhan.Aku mulai mencari-cari alasan. Gara-gara virus itu, gara-gara download yang lama, gara gara si A, si B, Si C..... Aku mulai ngoyo. Emosi mulai tidak terkendali. Ingin marah. Tapi tidak tau mau marah kepada siapa. Ingin menangis, tapi apakah ada gunanya. Akhirnya emosi ditekan, hasilnya muka cemberut, kepala sakit, wajah tidak ceria.

Akhirnya aku merenung. Mengosongkan pikiran. Sambil bertanya dalam hari juga. Kenapa ini terjadi? Tanpa harus menuliskannya di sini, aku sudah mengetahui jawabannya. Aku harus mengendalikan emosi. Tidak ada gunanya melampiaskan kepada siapapun. Ini pelajaran berharga untukku.

SENYUMLAH....

Ucapkan terimakasih dalam hati. Tarik nafas dalam-dalam. You'll feel better.

Have a nice day...

Jul 9, 2007

Hari Ini Aku Masih Flu

Seperti biasa aku bangun pagi-pagi. Suara kicau burung di pohon mangga depan kamarku masih ramah menyapa. Namun, pagi ini aku tidak tersenyum ceria seperti biasa. Tapi senyum menyeringai, karena badan ini rasanya pegal semua, hidung mampet. Iya, flu dan batuk yang muncul sejak hari kamis minggu lalu masih betah saja di badanku. Badan keringat tapi kedinginan. Padahal sudah minum obat batuk dan menurun panas.

Tapi pagi ini, seorang sahabat mengirimkan pesan lewat sms. Sekedar menyapa dan mengingatkan untuk makan dan minum air putih yang banyak. Terimakasih kawan atas perhatiannya. Dalam keadaan sakit begini, engkau ada untukku. Tapi kembali aku merenung. Did I a good friend to the other? Back to my memory verse" Therefore whatever you want the man to do to you, do also to them..." . Yeah.. Sebab dalam hidup ini berlaku hukum sebab-akibat.

Masih malas-malas di kasur, apakah mau cuti saja atau masuk kerja ya? Tapi bisikan hati kecil bilang, sudah berangkat saja. Mungkin ada sesuatu yang bisa membuatmu lebih cepat sembuh di kantor. Hah??? bukankah di kantor, pekerjaan sudah menunggu? Bos minta laporan ini itu? Kirim laporan email ke bigboss? Revisi lah? Ya, sudahlah, pergi saja!! Jangan cari-cari alasan... akhirnya aku berangkat ke kantor.

Dan ternyata benar. Untung hari ini aku tidak ambil cuti sakit. Ternyata aku mendapat kesembuhan dan semangat baru lagi. Karena pagi ini buka email rutin mbak Jennie. Eh, ternyata pengumuman " Why I am so special".

Walaupun aku tidak jadi ikutan posting, tapi senang bisa baca tulisan teman-teman yang sudah jadi pemenang. Saya juga special. cuma belum bisa menuliskannya dengan kata-kata, hanya bisa dirasakan dengan hati. hehehe...

Walau masih flu, tapi masih bersyukur, karena hari ini istimewa. Setiap hari harus istimewa.

Terimakasih Tuhan...

HAVE A NICE DAY, RIKA... :) EVERYBODY LOVE YOU...

Jun 22, 2007

He Is God

He is the First and Last,
The Beginning and the End!
He is the keeper of Creation and the Creator of all!
He is the Architect of the universe and the Manager of all times.
He always was, He always is, and He always will be ...unmoved, Unchanged, Undefeated, and never Undone!

To continued..
Click here: He Is God

Turn your speakers on, this is beautiful.

GBU

Jun 21, 2007

Mengapa Berteriak ?


Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya;"Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicaradengan suara kuat atau berteriak?"Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab;"Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia laluberteriak."

Tapi..." sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya justru beradadisampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicarasecara halus?"Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurutpertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.

Sang guru lalu berkata; "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan,jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisikmereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian,mereka harus berteriak.Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadimarah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keraslagi."

Sang guru masih melanjutkan; "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketikamereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dankecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas.Mengapa demikian?"

Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya.Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikanjawaban. "Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan.

"Sang guru masih melanjutkan; "Ketika anda sedang dilanda kemarahan,janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidakmengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Ucapkanlah kata-kata yang bijak dan santun. Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu anda."

sumber: Unknown (Tidak Diketahui)

Jun 14, 2007

Ikhwal daku jadi Blogger (Bener gak sih)

Sejak kapan ya aku jadi ikutan nge blog gini? hm... sejak nemu e-book Mindsetnya mbak Jeannie neh di satu situs (ada deh). pokoknya pas buka blog mbak Jennie, langsung dah ta download bukunya. hm... isinya inspiratif banget. trus, aku liat2 komentar org2 yang udh download, lalu browsing ke blog mereka. jadi deh jalan-jalan ke blog siapa aza yang aku suka. gak salah kan.

Setelah liat-liat, sana sini (kayak belanja di mangga dua aja), akhirnya terpikir, napa ga buat blog sendiri aza. kayaknya seru tuh. pernah sih punya blog di friendster. tetap yang dicari sesuatu yang inspiratif. hehehe... hidup harus bisa memotivasi diri dan orang lain. yang lain susah itu ternyata memotivasi diri.

Akhirnya, aku menelorkan blog ini, yang udah entah berapa kali ganti judul. tapi daripada puyeng, selalu gak merasa blom cocok, ya udah GADO-GADO aza lah. pede aza lagi (kata mbak Jeannie). kok patokannya jadi mbak Jennie sih? heheheh... abis, ada sesuatu di mbak Jennie. yang pasti bukan pelet loh. but.... as like my friend says: "I see Jesus in you". Then, I see mbak Jennie like..... :)

ok deh.... segitu aza. pokoknya blog ini aku akan isi klo sempat. indah juga.

Thanks buat y udh pernah singgah.
Thanks buat yang blognya aku singgahi. Banyak pelajaran berharga loh yang aku dapatkan.

see ya

How Beautiful

This is beautiful......click on Message!

Message

Dua orang yang baik, tapi mengapa ....

Dua orang yang baik, tapi, mengapa perkawinan tidak berakhir bahagiaDua orang yang baik, tapi, mengapa perkawinan tidak berakhir bahagia Ibu saya adalah seorang yang sangat baik, sejak kecil, saya melihatnya dengan begitu gigih menjaga keutuhan keluarga. Ia selalu bangun dini hari, memasak bubur yang panas untuk ayah, karena lambung ayah tidak baik, pagi hari hanya bisa makan bubur. Setelah itu, masih harus memasak sepanci nasi untuk anak-anak, karena anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan, perlu makan nasi, dengan begitu baru tidak akan lapar seharian di sekolah.

Setiap sore, ibu selalu membungkukkan nbadan menyikat panci, setiap panci di rumah kami bisa dijadikan cermin, tidak ada noda sedikikt pun. Menjelang malam, dengan giat ibu membersihkan lantai, mengepel seinci demi seinci, lantai di rumah tampak lebih bersih dibanding sisi tempat tidur orang lain, tiada debu sedikit pun meski berjalan dengan kaki telanjang. Ibu saya adalah seorang wanita yang sangat rajin.

Namun, di mata ayahku, ia (ibu) bukan pasangan yang baik. Dalam proses pertumbuhan saya, tidak hanya sekali saja ayah selalu menyatakan kesepiannya dalam perkawinan, tidak memahaminya. Ayah saya adalah seorang laki-laki yang bertanggung jawab. Ia tidak merokok, tidak minum-minuman keras, serius dalam pekerjaan, setiap hari berangkat kerja tepat waktu, bahkan saat libur juga masih mengatur jadwal sekolah anak-anak, mengatur waktu istrirahat anak-anak, ia adalah seorang ayah yang penuh tanggung jawab, mendorong anak-anak untuk berpretasi dalam pelajaran. Ia suka main catur, suka larut dalam dunia buku-buku kuno. Ayah saya adalah seoang laki-laki yang baik, di mata anak-anak, ia maha besar seperti langit, menjaga kami, melindungi kami dan mendidik kami.

Hanya saja, di mata ibuku, ia juga bukan seorang pasangan yang baik, dalam proses pertumbuhan saya, kerap kali saya melihat ibu menangis terisak secara diam diam di sudut halaman. Ayah menyatakannya dengan kata-kata, sedang ibu dengan aksi, menyatakan kepedihan yang dijalani dalam perkawinan.

Dalam proses pertumbuhan, aku melihat juga mendengar ketidakberdayaan dalam perkawinan ayah dan ibu, sekaligus merasakan betapa baiknya mereka, dan mereka layak mendapatkan sebuah perkawinan yang baik. Sayangnya, dalam masa-masa keberadaan ayah di dunia, kehidupan perkawinan mereka lalui dalam kegagalan, sedangkan aku, juga tumbuh dalam kebingungan, dan aku bertanya pada diriku sendiri : Dua orang yang baik mengapa tidak diiringi dengan perkawinan yang bahagia? Pengorbanan yang dianggap benar. Setelah dewasa, saya akhirnya memasuki usia perkawinan, dan secara perlahan ^lahan saya pun mengetahui akan jawaban ini.

Di masa awal perkawinan, saya juga sama seperti ibu, berusaha menjaga keutuhan keluarga, menyikat panci dan membersihkan lantai, dengan sungguh-sungguh berusaha memelihara perkawinan sendiri. Anehnya, saya tidak merasa bahagia ; dan suamiku sendiri, sepertinya juga tidak bahagia.

Saya merenung, mungkin lantai kurang bersih, masakan tidak enak, lalu, dengan giat saya membersihkan lantai lagi, dan memasak dengan sepenuh hati. Namun, rasanya, kami berdua tetap saja tidak bahagia. . Hingga suatu hari, ketika saya sedang sibuk membersihkan lantai, suami saya berkata : istriku, temani aku sejenak mendengar alunan musik!Dengan mimik tidak senang saya berkata : apa tidak melihat masih ada separoh lantai lagi yang belum di pel ?Begitu kata-kata ini terlontar, saya pun termenung, kata-kata yang sangat tidak asing di telinga, dalam perkawinan ayah dan ibu saya, ibu juga kerap berkata begitu sama ayah. Saya sedang mempertunjukkan kembali perkawinan ayah dan ibu, sekaligus mengulang kembali ketidakbahagiaan dalam perkwinan mereka.

Ada beberapa kesadaran muncul dalam hati saya.Yang kamu inginkan ?Saya hentikan sejenak pekerjaan saya, lalu memandang suamiku, dan teringat akan ayah saya?Ia selalu tidak mendapatkan pasangan yang dia inginkan dalam perkawinannya,Waktu ibu menyikat panci lebih lama daripada menemaninya. Terus menerus mengerjakan urusan rumah tangga, adalah cara ibu dalam mempertahankan perkawinan, ia memberi ayah sebuah rumah yang bersih, namun, jarang menemaninya, sibuk mengurus rumah, ia berusaha mencintai ayah dengan caranya, dan cara ini adalah mengerjakan urusan rumah tangga. Dan aku, aku juga menggunakan caraku berusaha mencintai suamiku. cara saya juga sama seperti ibu, perkawinan saya sepertinya tengah melangkah ke dalam sebuah cerita, dua orang yang baik mengapa tidak diiringi dengan perkawinan yang bahagia.

Kesadaran saya membuat saya membuat keputusan (pilihan) yang sama.Saya hentikan sejenak pekerjaan saya, lalu duduk di sisi suami, menemaninya mendengar musik, dan dari kejauhan, saat memandangi kain pel di atas lantai seperti menatapi nasib ibu. Saya bertanya pada suamiku : apa yang kau butuhkan ? Aku membutuhkanmu untuk menemaniku mendengar musik, rumah kotor sedikit tidak apa-apa-lah, nanti saya carikan pembantu untukmu, dengan begitu kau bisa menemaniku! ujar suamiku.Saya kira kamu perlu rumah yang bersih, ada yang memasak untukmu, ada yang mencuci pakianmu?.dan saya mengatakan sekaligus serentetan hal-hal yang dibutuhkannya. Semua itu tidak penting-lah! ujar suamiku. Yang paling kuharapkan adalah kau bisa lebih sering menemaniku.

Ternyata sia-sia semua pekerjaan yang saya lakukan, hasilnya benar-benar membuat saya terkejut. Kami meneruskan menikamti kebutuhan masing-masing, dan baru saya sadari ternyata dia juga telah banyak melakukan pekerjaan yang sia-sia, kami memiliki cara masing-masing bagaimana mencintai, namun, bukannya cara pihak kedua. Jalan kebahagiaanSejak itu, saya menderetkan sebuah daftar kebutuhan suami, dan meletakkanya di atas meja buku, Begitu juga dengan suamiku, dia juga menderetkan sebuah daftar kebutuhanku.Puluhan kebutuhan yang panjang lebar dan jelas, seperti misalnya, waktu senggang menemani pihak kedua mendengar musik, saling memeluk kalau sempat, setiap pagi memberi sentuhan selamat jalan bila berangkat.

Beberapa hal cukup mudah dilaksanakan, tapi ada juga yang cukup sulit, misalnya dengarkan aku, jangan memberi komentar. Ini adalah kebutuhan suami. Kalau saya memberinya usul, dia bilang akan merasa dirinya akan tampak seperti orang bodoh. Menurutku, ini benar-benar masalah gengsi laki-laki. Saya juga meniru suami tidak memberikan usul, kecuali dia bertanya pada saya, kalau tidak saya hanya boleh mendengar dengan serius, menurut sampai tuntas, demikian juga ketika salah jalan.Bagi saya ini benar-benar sebuah jalan yang sulit dipelajari, namun, jauh lebih santai daripada mengepel, dan dalam kepuasan kebutuhan kami ini, perkawinan yang kami jalani juga kian hari semakin penuh daya hidup. Saat saya lelah, saya memilih beberapa hal yang gampang dikerjakan, misalnya menyetel musik ringan, dan kalau lagi segar bugar merancang perjalanan keluar kota. Menariknya, pergi ke taman flora adalah hal bersama dan kebutuhan kami, setiap ada pertikaian, selalu pergi ke taman flora, dan selalu bisa menghibur gejolak hati masing-masing.

Sebenarnya, kami saling mengenal dan mencintai juga dikarenakan kesukaan kami pada taman flora, lalu bersama kita menapak ke tirai merah perkawinan, kembali ke taman bisa kembali ke dalam suasana hati yang saling mencintai bertahun-tahun silam. Bertanya pada pihak kedua : apa yang kau inginkan, kata-kata ini telah menghidupkan sebuah jalan kebahagiaan lain dalam perkawinan. Keduanya akhirnya melangkah ke jalan bahagia. Kini, saya tahu kenapa perkawinan ayah ibu tidak bisa bahagia, mereka terlalu bersikeras menggunakan cara sendiri dalam mencintai pihak kedua, bukan mencintai pasangannya dengan cara pihak kedua. Diri sendiri lelahnya setengah mati, namun, pihak kedua tidak dapat merasakannya, akhirnya ketika menghadapi penantian perkawinan, hati ini juga sudah kecewa dan hancur.

Karena Tuhan telah menciptakan perkawinan, maka menurut saya, setiap orang pantas dan layak memiliki sebuah perkawinan yang bahagia, asalkan cara yang kita pakai itu tepat, menjadi orang yang dibutuhkan pihak kedua! Bukannya memberi atas keinginan kita sendiri, perkawinan yang baik, pasti dapat diharapkan.

sumber : unknown

May 25, 2007

KETIKA AIR KEHIDUPAN MENGALIR

Seorang pria mendatangi Sang Guru, "Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apa pun yang saya lakukan selalu berantakan.

Saya ingin mati saja."Sang Guru tersenyum, "Oh, kamu sakit." "Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati."Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, Sang Guru meneruskan, "Kamu sakit.

Dan penyakitmu itu dinamakan Alergi Hidup."Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Sungai kehidupan ini mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit.

Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kitauntuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng.Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini?Kita tidak menyadari sifat kehidupan.

Kita ingin mempertahankansuatu keadaan.Kemudian kita gagal, kecewa, dan menderita."Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku," kata Sang Guru."Tidak Guru, tidak! Saya sudah betul-betul bosan. Saya tidak ingin hidup, " pria itu menolak tawaran sang guru."Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?" "Ya, memang saya sudah bosan hidup." "Baiklah, kalau begitu maumu. Ambillah botol obat ini.

Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok petang. Besok malam kau akan mati dengan tenang."Giliran pria itu jadi bingung. Setiap guru yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat hidup. Yang satu ini aneh. Ia malah menawarkan racun.

Tetapi karena ia memang sudah betul-betul jemu, ia menerimanya dengan senang hati.Sesampai di rumah, ia langsung menenggak setengah botol"obat"dari Sang Guru. Dan... ia merasakan ketenangan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.. . Begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.Malam itu,ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang.

Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir.Pikir-pikir malam terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis.Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium istrinya dan berbisik, "Sayang, aku mencintaimu. "Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya dan ia tergerak untuk melakukan jalan pagi.

Pulang ke rumah setengah jam kemudian, ia melihat istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya.Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istri pun merasa aneh sekali. Selama ini, mungkin aku salah, "Maafkan aku, sayang."Di kantor, ia menyapa setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Boss kita kok aneh ya?" Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap perbedaan pendapat.Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang ke rumah petang itu, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, "Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu." Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, "Pa, maafkan kami semua.

Selama ini Papa selalu stress karena perilaku kami."Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali.Seketika hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum?

Ia mendatangi Sang Guru lagi. Melihat wajah pria itu, Sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, "Buang saja botol itu. Isinya air biasa kok. Kau sudah sembuh!Jika kau hidup dalam kekinian, jika kau hidup dengan kesadaran bahwa engkau bisa mati kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan.Hilangkan egomu, keangkuhanmu. Jadilah lembut,selembut air,dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan.

Itulah jalan menuju ketenangan. Itulah kunci kebahagiaan. "Pria itu mengucapkan terima kasih, lalu pulang untuk mengulangi pengalaman sehari terakhirnya. Ia terus mengalir. Kini ia selalu hidup dengan kesadaran bahwa ia bisa mati kapan saja.Itulah sebabnya, ia selalu tenang, selalu bahagia!Tunggu.

Kita semua SUDAH TAHU bahwa kitaBISA MATI KAPAN SAJA.Tapi masalahnya: apakah kita SELALU SADAR bahwakita BISA MATI KAPAN SAJA?

Kodok Kecil

Pada suatu hari ada sekumpulan katak-katak kecil,yang berlomba-lomba. Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlombaan dan memberikan semangat kepada para peserta...Perlombaan pun dimulai.

Secara jujur: Tak satupun penonton benar-benar percaya bahwa katak-katak kecil akan bisa berhasil mencapai puncak menara. Terdengar ada yang berkata: "Oh, jalannya terlalu susahhhhh!!Mereka TIDAK AKAN BISA sampai ke puncak." atau: "Tidak ada kesempatan untuk berhasil...Menarany a terlalu tinggi...!! Katak-Katak kecil mulai berjatuhan.

Satu persatu..... . Kecuali mereka yang tetap bersemangat menaiki menara perlahan- lahan semakin tinggi...dan semakin tinggi. Penonton terus bersorak. "Terlalu susah!!! Tak seekor pun yang akan berhasil!!!" Lebih banyak lagi katak kecil yang lelah dan menyerah.... ..

Tapi ada SATU yang tetap melangkah hingga semakin tinggi dan tinggi... Dia tak kenal menyerah kalah! Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara. Kecuali seekor katak kecil yang begitu berusaha keras dan menjadi satu-satunya yang BERHASIL sampai KE PUNCAK!

SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya? Seekor peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil itu mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan?

Ternyata... Katak yang menjadi pemenang itu TULI !!!!

Nasihat dari cerita ini adalah: Jangan sekali kali mendengar kata orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis... …karena mereka akan mengambil sebahagian besar mimpi kita danmenjauhkannya dari kita.

Selalulah ingat kata-kata bertuah yang ada. Karena segala sesuatu yang kita dengar dan kita baca akan mempengaruhi perilaku kita Karena itu:Selalu tetap .... POSITIVE!

Dan yang terpenting: Bersikap TULI jika ada orang mengatakan bahwa KITA tidak bisa mencapai cita-cita kita!

Selalu berpikir : I can do this!Sukses Buat Kita Semua…..!!

Terimakasih Tuhan

Pagi ini, tidak biasanya saya menempuh perjalanan naik angkot ke kantor. Bukan apa-apa, memang kantor saya tidak jauh dari rumah tempat tinggal saya. Namun, tadi malam saya menginap di rumah saudara, karena ada urusan penting. Jadilah pagi ini saya naik angkot.

Kebetulan saya duduk di depan, silau nakal matahari pagi memaksa saya memejamkan mata dan memang sambil mengantuk, karena semalam lama berdiskusi dengan saudara saya. Tiba-tiba saya tertarik oleh sebuah pemandangan. Di sebrang jalan berdiri seorang bapak paruh baya. Beliau hendak menyebrang dan bermaksud menumpangi angkot yang saya tumpangi. Apa yang menarik? Bukankah itu pemandangan biasa di jalan raya setiap hari?

Namun, bagi saya pagi ini ada hikmah luar biasa. Kenapa? iya, Bapak itu, bapak yang usianya sekitar 40 tahun, wajahnya ganteng, senyum di wajahnya menunjukkan betapa ia begitu bersemangat berangkat kerja.

Hm... masih penasaran. Hikmah luar biasa? Apa maksudnya? Iya, bapak itu.. beliau menjinjing tas, yang isinya map dan amplop-amplop. saya tidak tahu isinya apa. saya juga tidak tau profesinya apa. Apakah beliau karyawan, guru, sales, debt collector, entahlah.

Makin bingung? iya, wajar. artinya anda hanyut dengan cerita saya. Apa yang menarik perhatian saya, apa yang membuat saya tergelitik memilih judul begitu. Iya, bapak itu, beliau tidaklah seperti saya. tidak seperti saya yang mempunyai tangan lengkap, mempunyai kaki yang sempurna. Beliau mempunyai tangan cacat. entah seperti apa,saya pun kurang jelas. tapi yang pasti beliau tidak memiliki jari tangan yang lengkap, ukuran tangan yang normal, telapak tangan yang lebar. Pun, beliau tidak punya dua kaki yang lengkap yang bisa menopang tubuhnya. Kaki beliau mungkin hanya selutut saja. Mungkin tinggi badannyapun tidak sampai 1 meter kotor. Ingat dengan Hee Ahh Lee, si tangan lobster yang mahir memainkan tuts-tuts pianonya? Mungkin ukuran tubuh beliau persis seperti dia.

Tapi semangat itu, wajah berseri itu? Tidak ada beban di wajahnya. Dia mensyukuri keadaannya. Sampai ke pemberhentian terakhir angkot yang saya tumpangi pagi ini, beliau pun turun. entah menuju ke arah mana, saya tidak sempat lagi memperhatikannya. Dan saya juga tidak mau menunjukkan kalau saya memperhatikan beliau.

Saya meneruskan perjalanan saya. sepanjang jalan, saya merenungkan kembali pemandangan tadi. yang baru beberapa menit berlalu. Dalam hati aya mulai berkata, terimakasih Tuhan atas tubuh yang sempurna ini, terimakasih Tuhan atas dua kaki, dua tangan, dua mata, mulut, dan semuanya. Ini sungguh sempurna.

Ada semangat baru yang timbul setelah melihat pemandangan itu. Iya... rasa bersyukur atas banyak hal. Ternyata begitu banyak yang saya lewatkan selama ini. Ternyata sering tanpa kita sadari, kita mengeluhkah hal-hal yang seharusnya tidak perlu dikeluhkan. Tuhan begitu baik pada kita. Tuhan memberikan sesuatu yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.

Bahkan bapak itu, beliau masih bisa memberikan senyumnya yang tulus, mengalirkan semangatnya bagi yang bisa merasakannya. Terimakasih Tuhan untuk pelajaran berharga pagi ini.

Banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik setiap hari, setiap waktu, setiap menit, bahkan dalam setiap helaan nafas. Oleh sebab itu berterimakasih kepadaNya. Kepada dia si pemberi hidup.