Jan 27, 2016

Meneruskan Kebaikan


Kemarin sore, sepulang dari Daan Mog*t, ketika hendak masuk halte busway. Di depan saya ada seorang ibu dengan berpakaian seadanya, umurnya kira-kira 50 tahun, tengah berbicara dengan penjaga pintu masuk halte. Sepintas, saya dengar pembicaraan mereka.

Ternyata si ibu ini tidak punya kartu akses. Si ibu memegang uang tunai senilai tarif busway. Bapak penjaga pintu akses menyarankan si ibu untuk membeli kartu akses di kasir di sebelah.. saya melihat si ibu itu bingung.

Saya... bisa menangkap kebingungannya. Mungkin beliau tidak mempunyai cukup uang jika harus membeli kartu akses atau alasan yang lain. Kartu akses ini bisa kita beli di kasir setiap halte seharga rp 20rb hanya kartunya saja, belum termasuk deposit.
Foto credit: Wartakota.tribunnews.com

Spontan saya bilang:" ibu pake kartu saya aja". sambil menempelkan kartu saya ke mesin akses. Silakan ibu masuk. Lalu saya juga ikut masuk di belakang beliau.

Setelah masuk, si ibu menyodorkan uang ke saya sebagai ongkos yang harus dibayarkan untuk naik busway.. saya menolak dengan senyum.

Kesempatan berbuat baik itu selalu ada di depan mata, kadang kita yang luput menangkapnya. saya teringat sepanjang hidup saya ketika banyak dibantu orang dengan cara-cara yang tak terduga. Saya pun ingin meneruskan kebaikan orang-orang yang dulu baik kepada saya.