Nov 21, 2012

Long weekend: Rafting ke Citarik, lanjut ke pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi

Kamis jam 6 pagi saya, papa Bev dan Bev berangkat dari rumah ke Bogor. Mau ikutan acara jalan - jalan orang kantornya papa Bev mau rafting ke Citarik. Well, karena kami agak kesiangan jadinya meluncur dengan taksi. Janjian kumpul di terminal Damri Bogor. Sampai terminal sudah banyak yang datang. Tinggal nunggu satu anggota lagi, tapi akhirnya diputuskan ketemuan di Ciawi. Lalu rombongan jalan. 

Perjalanan cukup lancar. Jalan menuju Citarik bagus, kiri kanan hijau. Sampai di TKP jam sepuluh pagi.setelah mengaso sebentar, rombongan siap-siap pakai perlengkapan rafting. Pak bosnya papa Bev udah booking di Arus Liar Rafting. Bagi kamu yang ingin uji nyali, di sini tempatnya. Arung Jeram (Rafting) sungai Citarik Sukabumi ini memiliki daya tarik wisata air yang cukup menantang, dengan panorama alam yang cukup eksotis. Ada berbagai pilihan jarak tempuh rafting yang bisa kita pilih dengan harga ekonomis.

Oiya, saya tidak bisa ikutan rafting karena nggak ada yang jaga Bev. But, no problemo for me. Let them fun with rafting. I'll find something there to make me happy with my daughter of course.

Saya dan Bev menyusuri pinggiran sungai yang pastinya bukan jurang yak, tapi tempatnya bagus, saung-saung, lapangan hijau yang ternyata bisa dipakai buat camping ground, menyebrang sungai melalui jembatan dan bermain di sawah. 

Hmmmm, saya puas sekali mencium aroma rumput, aroma tanaman padi yang khas di pagi hari. Dan Bev ngajakin nangkap ikan. Tapi nggak berhasil. Ya namanya ikannya kecil - kecil banget, sudah begitu airnya mengalir, nangkapnya ngandalin tangan, ya ora iso :) tapi kebersamaan dengan Bev itu lebih penting daripada berhasil nangkap ikannya. 


Setelah puas bermain di sawah, saya kelaparan mampir di warung pesan mie instant rebus. Oiya, warung ini satu satunya yang saya temui di sana, selain mini cafe milik pengelola rafting. 

Jam dua belas siang rombongan rafting selesai. Saya dan Bev bergabung dengan rombongan dan makan siang. 


Jam dua siang, kami melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Ratu yang ini dadakan sih. Nggak ada rencana. Cuma karena, katanya sudah dekat dari Citarik, makanya sekalian dan ternyata pada belum pernah ke pantai Pelabuhan ratu. Dan memang benar satu jam perjalanan sudah sampai. Kami mengaso di pantai Hawu. Tempatnya bagus, tapi sayangnya banyak sampah. Sudah menjadi penyakit negeri ini apa ya, sampah di kota mana pun selalu jadi masalah. 

Bev dan saya turun ke pantai dan tidak hanya itu, pastinya bermain air. Anak kecil mana yang tahan liat air nggak nyebur. Jadilah saya dan Bev yang berenang, itung-itung impas basah-basahan juga pan tidak ikut rafting jadi nyeburnya di pantai Pelabuhan Ratu.
Jam lima, kami bergegas pulang. Oiya pulangnya lewat jalur lain bukan jalur berangkat. Dan jalannya berkelok-kelok. jadilah Bev muntah-muntah dengan sukses sepanjang jalan. Syukur-syukurnya ini anak emang tukang jalan kali ya kayak emaknya, walau sudah muntah berulang kali, tetap aja seger. Puji Tuhan, sesuatu! Dan, sampai di rumah jam sebelas malam. Teler polll tapi senang. :)

Powered by Telkomsel BlackBerry®









Nov 12, 2012

Tuhan Terimakasih Engkau Mempertemukanku Dengan Sedekah Rombongan

Hari ini, senin 12 November, tanpa sengaja saya terdampar di blognya mas Saptuari@Saptuari. Dan dari situ saya mendarat di website Sedekah Rombongan @SRbergerak. Dua nama ini sangat akrab bagi saya akhir - akhirnya melalui twitter, tapi saya belum tertarik mengenalnya lebih jauh.

Namun, dikala kebosanan menghampiri, jodoh mempertemukan saya siang ini melalui browsing via PC di kantor. Semakin saya membaca isinya, semakin saya terhanyut dibawanya. 

Mulia sekali hati para hamba - hamba Tuhan ini menolong sesama yang tidak berdaya di sekitar kita. Tidak ada yang menggaji mereka, tidak ada yang memberi mereka penghargaan nobel (saat ini) tapi mereka sangat yakin bahwa ini urusannya langsung dengan Tuhan. 

Mungkin inilah yang saya cari-cari selama ini. Di tengah nikmatnya berkah yang Tuhan telah berikan bagi saya, terkadang hati ini kosong dan hampa. Memang, tangan ini membantu sesama, tapi lebih tepatnya saudara sekandung. Mungkin ini belumnya layak disebut bersedekah. Karena yang namanya menolong saudara sekandung, orangtua dan sanak famili lainnya adalah kewajiban. 

Namun, pernahkah engkau bersedekah kepada orang yang tidak ada hubungan darah denganmu? Pertanyaan ini saya tujukan kepada diri saya sendiri.

Melalui sedekah rombongan ini, pertanyaan diatas terjawab. BELUM, SAYA BELUM PERNAH BERSEDEKAH KEPADA ORANG LAIN. Saya tulis huruf besar semua. Hati saya membuncah, bergejolak, berontak, betapa egoisnya saya Tuhan.

Sedekah rombongan itu apa? Sederhana saja, sedekah yang dikumpulkan bareng-bareng, se sen demi se sen, dan menjadi banyak. Tidak ditetapkan batasan, silakan mau berapa pun seiklasnya. Dan dari pemberian satu orang hingga banyak orang telah membantu banyak orang yang memerlukannya. Kaum duafa, anak yatim piatu, mereka yang tidak punya uang sepeser pun untuk berobat boro - boro makan saja susah. 

Semoga ke depannya saya bisa terus menjalankan nazar saya untuk memberi sedekah. Amin.

Bagi teman - teman yang ingin memberi sedekah, tapi tidak tau mau berikan kemana, silakan ikutan Sedekah Rombongan berikut: 

@SRbergerak: #TiketSurga -mu
Rekening: MANDIRI 1370011100118 a/n #SedekahRombongan | BCA (Khusus #SR) 456-492-1400 a/n @Saptuari Sugiharto


Semoga amal dan ibadah kita diterima disisi Tuhan, berkah melimpah, diridhoi usaha tangan kita. Dimudahkan rejeki, dimudahkan jodoh bagi yang sedang mencari jodoh, disegerakan dipercayakan membesarkan titipanNya bagi yang sedang menantikan kehadiran si buah hati, dimudahkan mendapatkan pekerjaan bagi yang sedangkan mencari pekerjaan. Dikuatkan imannya bagi yang sedang menghadapi pencobaan.
Kita ini adalah milikNya, seberapa keraspun kita berusaha, jika tidak diridhoiNya adalah sia-sia. 

Tuhan terimakasih atas hari yang indah ini. Engkau telah mengingatkanku.
Powered by Telkomsel BlackBerry®











Nov 9, 2012

Menemani Bev Bermain


Kamis kemarin (08/11) saya sengaja pulang tepat waktu dari kantor. Saya mau mengajak Bev bermain di tempat main anak-anak di ITC Cibinong. Sebagai hadiah karena Bev sudah bisa merubah jam tidur ngalongnya jadi tidur malamnya lebih cepat dan bangun pagi lebih awal. Jadi emak bapake nggak gempor harus ikutan begadang lagi. Semoga saja terus begitu. Ya sebenarnya pola hidup anak seratus persen masih tergantung ortunya sih atau pengasuhnya.

Jam enam sore saya sudah sampai di TKP. Langsung ke lantai 3 tempat main anak-anak. Tempat main ini masih baru, sebelumnya berpencar-pencar. Ada yang di lantai 1 dan lantai 3 ITC. Tempatnya sekarang lebih luas dan lebih bersih. Cukup banyak mainannya. Tapi Bev fokus main di mandi bola, naik sepedaan, rumah-rumahan, dan kereta api. Untuk masuk tempat main bayarnya rp 15,000 lebih murah dikit daripada Kidzania yang di Elos. 

Di tempat main ini juga sudah ada food court. Tempatnya bersih (mungkin karena masih baru) ada beraneka macam masakan tersaji. Masakan sunda sampai masakan Jepang. Dan kemarin itu agak sepi, mungkin karena hari kerja kali ya. Kalau sabtu minggu beda lagi ceritanya.




Sambil menunggu Bev dengan tante Atik tiba di TKP saya memesan nasi goreng dan jus strawberry. Slurppp...

Masuk terowongan nggak ada ada takutnya.


Main di rumah-rumahan serasa di rumah benaran . hehehehe

yokkkkk om/tante, saya bonceng...

Main prosotan, nggak cuma prosot ke bawah, naiknya juga dari sini. oalahhh Bev.

Udah bosan main di dalam, Bev mau keluar naik kereta - kereta apian. Trus nyobain yang lainnya. Anak - anak mah nggak ada bosannya ya. dan tentunya ngajak pulang bernegosiasi lagi hehehehe.. 

Lumayanlah bisa bermain bersama Bev. Biasanya hanya ketemu malam mau tidur saja, pagi-pagi Bev masih bobo emaknya udah harus berangkat kerja lagi. :):)