Nov 24, 2011

Owl Pillow

Hari minggu kemarin dari pagi sampai siang kami hanya di rumah saja. Karena jam dua belas siang rencananya mau ke kawinannya kerabat kantornya si papa Udut. Daripada menunggu waktu sambil jamuran, jadilah saya membuat si owl pillow ini. Oiya, owl pillow ini hasil terawang dari blognya Ideku handmade punyanya mbak Puri. Daripada penasaran sayapun membuatnya sendiri.

Yang pertama saya lakukan adalah membuat pola di Koran layaknya penjahit-penjahit professional itu. Hahahhahaa… gak ding. emang sih betul kok pola di Koran, Tapi pola tanpa ukuran. Saya hanya menggambarkan pola pakai ukuran perasaan dengan menarik garis sekali coret mata pena. Lalu di ataur-atur saat menggunting.




Setelah polanya jadi, kebetulan ada kain katun kiloan nganggur yang saya beli zaman kuda. Pola tinggal ceplak di atas kain dan digunting deh. Si Bev juga ikutan bantuin saya menarik-narik kain. Jadilah salah gunting nggak sesuai pola. Lalu gunting lagi selembarnya. Setelah saya dan Bev pergi ke tukang jahit di sebrang jalan di depan rumah, taunya si bapak penjahit lagi long weekend juga kayaknya, tokonya tutup. Batal deh rencana pada hari itu. Dan kamipun pergi ke kondangan.

Project baru saya lanjutkan hari senin malam. Sambil menonton pertandingan sepakbola final Asian Games Indonesia vs Malaysia saya menjahit si owl pillow ini dengan jahit tangan (Hand sewing). Jahit jelujur keliling, lalu sisakan sedikit untuk memasukkan kapas dakron. Kemudian buat mata dan kakinya dari bahan flanel. Dalam 2 jam selesai deh.

Owl Pillow ini jadi bantal kesayangan Bev nih. Lebih sering sih buat didudukin sambil nonton Barney film favoritnya. Hehehehe…

Masih jauh dari sempurna ya :)

Nov 23, 2011

s.e.b.e.l.a.s

Seminggu ini rata-rata isi blognya para blogger mayoritas tentang angka keramat si
S-E-B-E-L-A-S ini ya. Dan saya kebagian tag nih dari mbak Fanny. Yukkkkk lah dikerjaken. Enjoy it!!


11 Hal tentang saya:

1. Saya anak sulung dari delapan bersaudara. Banyak ya. Waktu kita masih kecil - kecil sih repot banget. Apalagi kami ada yang kembar loh. Tapi setelah pada gede klo ketemuan asik banget.

2. Saya penggemar Tahu. Tahu dibikin apa saja saya lahap. Dimakan mentahpun jadi klo tahu Lembang ya.
3. Saya tidak suka makanan pedas. Klo makan pedas rasanya telinga saya budeg.

4. Kata teman-teman di kantor saya, saya orangnya keras dan terkesan bossy. Plus susah senyum. Sampe ada Geos bule yang bilang begini:”Rika need to learn smile” huuhuhuhuhu. tutup muka dengan telapak tangan*


5. Lebih suka mendengar lagunya Katon Bagaskara daripada lagunya The Changcuter… btw, The Changcut kok udah gak pernah muncul lagi di tipi ya?

6. Saya suka kerjaan multi tasking. Makanya saya getol banget mencari site job dengan browsing di internet. Apalagi kalau lihat orang sukses di bidang itu pasti saya pengen ikutan. Jangan heran jual barang loakan saja saya pernah lakonin, Tapi online loh. Tapinya lagi, saya lebih seringnya terdampar di MLM (Multi Level Marketing). Sampai hari ini nama saya sudah pernah terdaftar di hampir 10 perusahaan MLM.


7. Saya ini pemalu banget. Makanya saya hanya berani berjualan lewat dunia maya. Diajak ketemuan, hadeuhhhhh berat pisan.

8. Saya bukan pecinta binatang. Fobia sih ngggak, tapi suka juga nggak. X0-x0 lah.


9. Saya suka mendengar suara gemerisik air. Bahkan suara kran di kamar mandi pun bisa saya nikmati sambil berkhayal tengah berada di tepi sungai/di tengah hutan.

10. Saya suka mencium bau rumput yang baru diguyur hujan. Bingung kan loe nerjemahinnya.


11. Saya thank you banget sama blogger yang kasi PE ER ini buat saya. Karena saya makin PEDE menulis. Hohohohohoho gaya bener ya 




11 pertanyaan dari mbak Fanny :

1. Apa yang kamu rasakan saat melihat bintang di langit?
Ingin ambil satu dan bawa pulang. Trus simpan di kulkas. hahahhaahaahaha

2. Sejak usia berapa mulai pacaran?
Nggak tau. Karena saya nggak tau itu pacaran atau hanya temanan, atau hanya naksir-naksiran. Tapi pertama kali terima surat cinta kelas 1 SMP. Saya ditaksir sama cucunya bapak kost saya. Anehnya surat pertama dan terakhirnya saya terima pas saya lagi sakit. Dan lugunya saya, saya kira itu OBAT ASPIRIN. Bhuaahahhahahahaha.

3. Ketika kecil pengen jadi apa?
Pengen jadi guru.

4. Apa makanan kesukaanmu?
“Tahu” dong

5. Milih mana komik apa novel?
Novel. Karena klo komik suka pusing bacanya apalagi komik jepang halaman pertama dimulai dari belakang. Aneh banget rasanya.

6. Sebutkan nama aktor kesayanganmu? Kenapa kamu ngefans sama dia?
Nggak punya. Karena nggak suka nonton TV. Mendingan browsing cari objekan a.k.a site job tadi hehehehhee

7. Apa nama panggilan kesayanganmu untuk sang kekasih/suami/isteri?
Suami: Udut, budut, dutdut, kuntut, kentut. Klo di depan umum “Say” 

8. Buat satu kalimat rayuan gombal buat pacar/suami/isterimu
Untuk suamiku: Sayangku, cintaku, darlingku, bla…blaaa… deh. Aiyopyu

9. Pernahkah kamu minum air senimu sendiri?
Untungnya belum pernah. Klo iya, mungkin saya akan menyesal seumur hidup. Karena air seni saya warnanya biru bukan kuning 

10. Apa julukanmu untuk Sang Cerpenis (tentu saja setelah membaca blognya dan mengetahui beberapa hal mengenai dirinya).
S-M-A-R-T BLOGGER

11. Siapa nama guru TK mu?
Nggak pernah TK. Langsung SD.


11 Pertanyaan dari saya:
1. Sejak kapan kamu nge-blog?
2. Menurut pendapat kamu tentang blog saya?
3. Hal apa yang kamu lakukan sesaat setelah bangun tidur?
4. Jika kamu jadi preiden RI apa yang pertama kamu lakukan untuk membenahi Negara Indonesia tercinta ini?
5. Berapa handphone yang kamu pakai sekarang?
6. Menurut kamu menikah itu apa?
7. Kalau besok dunia kiamat apakah kamu yakin kamu masuk Sorga?
8. Apa yang kamu lakukan klo disuruh menunggu seseorang selama 5 jam?
9. Binatang apa yang paling kamu sukai?
10. Pernahkah kamu menerima/mengirim bunga kepada pacar/suami/isterimu?
11. Kapan terakhir kamu mampir ke blog saya?


Gimana caranya?

Tulis 11 hal tentang kamu
Jawab 11 pertanyaan dari saya
Dan buat 11 pertanyaan lagi untuk teman-temanmu dan
Berikan PE ER ini kepada 11 orang blogger lain ya.

1.Meutia
2.Elsa
3.Mama Nay Nay
4. Dija
5.Pungky
6.Mbak Reni
7. Erika
8.Nona San
9.Indy
10..
11...(untuk nomor 10 dan 11, kkesempatan diberikan kepada siapa saja yang ingin mengerjakan PE ER ini)

Good Luck

selesainggakselesaikumpulkan*

Nov 21, 2011

Travelling ke Singapore with Toddler (Selesai)

sambungannya ini 

Day 3

Pagi ini, kami sarapan pagi di kamar saja. Papa Udut pergi membeli sarapan di pasar Whampoa sendiri. Saya memandikan Bev dan menyiapkan barang-barang yang mau dibawa untuk jalan-jalan hari ini.

Tujuan perjalanan kami hari ini adalah Orchard Road, Cavenagh Bridge, Boat Quay, Esplanade, Bugis Junction, China Town.Wowwww.. agendanya padat ya.

Dari hotel kami naik bus ke Orchard Road. Jalan-jalan di seputar Lucky Plaza. Lucky Plaza ini mirip-mirip mangga dua di Jakarta. Kami beli beberapa potong pakaian di sini. Harganya juga tidak jauh dengan pakaian di factory outlet di Jakarta. Takahimaya yang terkenal itu tidak kami kunjungi. Hihihihiii… nggak banget ya.



Dari Orchad Road kami meluncur dengan MRT ke Raffles Place. Oiya, kami baru beli EZ-Link di stasiun Orchard Road. Padahal akan lebih enak kalau sudah beli EZ-Link sejak baru tiba di Changi Airport. Selain EZ-Link, dapat juga membeli Singapore Tour Passed (STP). STP ini dapat digunakan untuk transport MRT dan bus. Jadi nggak perlu naik bus ngeteng…hahahahahhaa..

Naik MRT dari Orchard ke Raffless Place hanya sekitar sepuluh Menit. Raffless Place ini sepertinya pusat bisnisnya Singapore. Orang berlalu lalang adalah yang berpakaian rapi ala kantoran. Hanya kami yang lewat berpakaian santai sambil dorong stroller. Hehehehehhee… Tapi ya cuek aja. Kita menyusuri Raffless Place kemudian ke Cavenagh Bridge. Cuaca agak kurang bersahabat, gerimis mengundang 

Dari Cavenagh Bridge, kami naik Boat ke Merlion. Setelah puas berfoto-foto dan bernarsis ria, kami kembali ke Raffless Place dan melanjutkan perjalanan ke Bugis Juction/Bugis Street. Bugis Street yang terkenal dengan pusat oleh-oleh murmer. Dan rameeeee banget. Stroller mah nggak bias lewat, kesenggol-senggol kaki orang lalu lalang, akhirnya si Bev di gendong saja. Dan dia tidak betah. Mau ikutan juga belanja. Liat aja aksinya ini. Untung saja SPG nya baik.

Setelah puas beli oleh-oleh, kami lanjut ke China Town. Muter-muter dan sudah cuapeeekk banget. Seharian berjalan kaki sudah lecet dan betis berat.Akhirnya kami istirahat di Maxwell Food Court sambil makan sore. Dan setelah makan kami putuskan kembali ke hotel. Sudah tidak sanggup lagi kalau meneruskan perjalanan ke Mustafa Center/Little India
.
Sampai hotel, mandi , nonton sebentar sambil packing dan tidurrr… 

Day 4

Yayyyy… petualangan kami hampir selesai. Pagi ini kami pulang ke Jakarta denga pesawat airasia pukul Sembilan pagi waktu Singapore. Jam 5.30 kami sudah check Out. Jam 6 pagi sudah Check in di bandara. Owwwww… kepagian apa ya? Ini kami ikut saran beberapa orang yang sudah pernah travelling ke Singapore yang katanya harus check in di bandara 2 jam sebelum take off. Tapi kami lihat tulisan di depan counter check in begini:” Check in closed 45 minute before take off, Gate closed 30 minute before take off”. Nah loh…

Tapi menuggu di bandara Changi bukan hal yang membosankan kok. Banyak yang bisa dilakuin di sini. Makan, shopping souvenir, parfum, minuman, jalan-jalan di butik, pijat refleksi gratis yang kalau di Jakarta rp 5,000/15 menit atau ngenet update status. Hahahhahahaha… Disediakan computer dan internet gratis, wifi gratis.

Pesawat yang kami tumpangi on time. Hanya saja sempat berputar-putar di bandara karena antrian pesawat yang mau take off. Oiya, ada seorang ibu separuh baya yang satu pesawat dengan kami membawa cucunya. Dan sepanjang perjalanan bayinya menangis terus. Saya sampai miris mendengar tangisannya. Lebih dari setengah jam menangis bayinya diam lalu tertidur, begitu bangun nangis lagi. Aduhhhh kasian sekali. Ternyata mamanya si bayi kerja di Singapore. Dan si oma yang menjaga si bayi dan sering di bawa sih pulang pergi Jakarta Singapore.

Over all, perjalanan kami sangat memuaskan.  Saya masih ingin kembali lagi ke Singapore. One day!!

Nov 18, 2011

Travelling ke Singapore with Toddler (Part 2)

Sambungannya ini 
Day 2

Kami bangun pagi jam delapan waktu Singapore. Cuaca cerah. Sebenarnya bangunnya jam tujuh sih. Tapi malas-malasan di kasur sambil nungguin Bev bangun. Karena klo saya mandi duluan dan rapi-rapi pasti akan sia-sia. Akan basah lagi pas mandiin Bev. Showernya lumayan. Tapi kamar mandinya kecil.

Setelah mandi dan beberes, kita keluar mencari sarapan. Di belakang hotel tempat kami menginap ada pasar tradisional Whampoa. Pasarnya kecil tapi lengkap. Semua ada. Mulai dari pakaian dewasa hingga anak-anak, sayur-sayuran dan perlengkapan dapur. Dan ada satu losmen khusus food court. Di sini tersedia beraneka makanan. Tapi kami memilih masakan padang untuk sarapan pagi. Satu porsi nasi lamak ditambah sepotong ayam gulai, tempe oseng dan kuah seharga 4,5 dollar. Dan rasanya jauh banget lebih enak masakan padang di Indonesia. Dan untuk Bev satu porsi nasi putih dan telor ceplok seharga 1 dollar. Oiya, sebenarnya saya bawa bekal lauk sih buat Bev. Karena sehari-hari di rumah makanan Bev homemade no gulgar, saya ikut saran para bundas di HHBF (Homemade Healthy Baby Food) untuk membawa bekal berupa tempe gongseng dengan teri. Tapi ternyata karena tidak pake kuah jadinya Bev nggak mau makan.


Infront of Whampoa Traditional Market

Setelah sarapan, mutar-mutar sebentar di Whampoa sambil beli pisang cavendis 6 biji seharga 2 dollar. Dan bersyukur banget si banana ini, jadi andalan buat camilan Bev.

Jam 10 pagi kami menuju Sentosa Island naik bus 145 dari depan hotel dengan ongkos 1,7 dollar per orang. Turun di vivo city. Dari vivo City naik bus RWS 08 (Resort World Sentosa) ongkos 2 dollar. Perjalanan hanya sepuluh menit sudah sampai di Sentosa Island.

Yang pertama kami kunjungi adalah waterfront. Di situ tempatnya si bola Universal Studio yang terkenal itu. Walau kami tidak ikutan masuk USS tapi hanya mejeng di depannya saja buat foto-foto. Repotnya pergi pasutri fotoan ganti-gantian bow… nggak seru. Untung saja ada anak muda dari Indonesia, si papa Udut minta tolong fotoin kita. Itu juga tukaran memotret. Hiihihihi.



Setelah puas foto-foto, kami menuju ke Lake Dream. Sambil mengaso sebentar si papa Udut turun ke bawah katanya mau nengokin orang main Casino. Tapi ternyata nggak sembarangan masuk. Ya iyalah. Dannnnnn hujaaaannnn turun mengguyur. Tapi masih bias muter-muter di lokasi karena tempatnya cukup terlindung. Kami teruskan ke Imbiah Station. Naik kereta Sentosa Express gratis keliling lintas tiga pemberhentian kami tidak turun. Hihihihihi.. Masinisnya senyum-senyum aja. Sampai kami kembali lagi ke Imbiah Station. Hahahahahhaa..

Nyobain wahana Sky Tiger Tower harganya 15 dollar, mahilllll ya. Tapi si papa Udut udah mupeng banget. Ya uwisss lah kita naik. Nah, pas mau masuk tuh ya, kita di foto sama cewek penjaganya. Wah, senang dong. Naiklah kita ke Sky Tigernya. Sky Tiger berputar naik perlahan-lahan dan kita bias menikmati keindahan seputar Sentosa Island. Kemudian turun, nggak sampe 10 menit juga. Bentaran banget dah. Nah, pas keluar kita udah disodorin foto yang tadi dijepret sama si penjaga dan sudah di edit jadi keren berasa di puncak Singapore gituh deh. Dibuat dalam beberapa ukuran dan model menjadi 1 paket klo ambil semua jadi 55 dollar. Owwwwwwww… Dan setelah menimbang-nimbang akhirnya kita ambil tiga model saja yang pake pigura, yang dalam kaca dan 2 lembar foto mini. Kita bayar seharga 45 dollar. Glekkkkk… Naik Sky Tiger Tower dan embel-embelnya total 75 dollar equal lima ngatus ngewo. Pingsan*


Sky Tiger Tower


Trus sempat kesasar masuk hutan. Huhuhuhhhh. Emangnya mau track and trail. Si papa malah nantangin untuk terusin jalan aja. Tapi saya ogah. Bukan apa bow, kasian si Bev. Klo di gigit tawon piyeeee. Iki anak di ajak jalan-jalan ke kota bukan masuk hutan hihihihi…

Akhirnya balik lagi deh kita ke Imbiah. Sudah jam 3 sore dan belum makan siang. Untungnya ada KFC. Langsung pesan dah. Dan Bev pun merdeka. Bye bye homemade food. Huhuhuhuhuuu. Bev turut menikmati chicken fried dan potatoes friednya yang uasinnn sangat. Abis daripada Bev nggak makan, takutnya dia drop, oh No!

Setelah kenyang dan sudah cukup tenaga lagi, kami lanjutkan perjalanan ke Siloso dengan naik Sentosa Express lagi. Di Siloso itu tempat diputarnya pertunjukan Song of the Sea. Dan kami beli tiket seharga 10 dollar untuk pertunjukan jam 7.40 PM artinya menunggunya masih lama banget. Mutar-mutar di Siloso Beach dengan berjalan kaki dan naik mobil yang disediakan.

Gate pertunjukan dibuka jam tujuh. Dan penontonnya rame banget. Pertunjukan dimulai tepat waktu. Bersyukur tidak turun hujan karena tempat pertunjukan di tepi laut terbuka. Katanya sih seru banget. Tapi menurut saya biasa saja ceritanya. Memang permainan lampu, api dan airnya keren. Pertunjukan berlangsung selama 25 menit. Dan disamping tempat duduk kami ternyata orang awak dari Batam. Senang aja gitu ketemu sodara sekampung di kampong orang hehehehhe.



Seusai pertunjukan kita pulang naik Sentosa Express lagi ke Vivo City.



Dan lanjut ke Hotel Balestier naik bus 145 turun di sebrang hotel. Kami sampai sudah jam 11 malam waktu Singapore. Dan Bev sudah tertidur selama perjalanan tapi dia belum makan malam. Huhuhuhuhu… dasar emaknya nih ya. Jadilah Bev makan ditengah malam dengan Cookies Farley diseduh air panas campur dengan tempe gongseng teri bekal dari rumah. You know rasanya aneh banget. Rasa manis cookies bercampur rasa asin ikan teri, hadeuuuhhh dan Bev makan cuma beberapa sendok saja. Masih sempat main sebentar, lalu kita tepar. Tidur kecapekan.

Bersambung ke sini

Nov 17, 2011

Rejekimu Pagi Ini (Pengamen)

Seperti biasa berangkat kerja dari terminal kampong rambutan menuju kantor saya menumpangi koantas bima, dan pagi ini tidak terlalu penuh. Biasanya penuh sesak oleh karyawan seperti saya yang mengejar jam absen. Bahkan sampai ke bibir pintu. Dan tidak kalah sering saya yang berdiri di bibir pintu itu, yang penting sampai dan tidak terlambat.

Namun, pagi ini penumpang sedikit dan saya dapat tempat duduk. Lalu, di pintu keluar terminal angkot masih merayap mencari penumpang, lalu naik seseorang kenalan saya sebut saja mbak Oni (nama samaran) pun naik ke angkot. Dan saya menyapanya dari tempat duduk saya. Tapi mbak Oni tidak dapat tempat duduk. Jadi mbak Oni berdiri persis di samping tempat duduk saya dan kami mengobrol ngalor ngidul.

Adalah kebiasaan mbak Oni untuk membayari ongkos setiap orang yang dianggapnya temannya. Dan saya selalu kalah cepat untuk membayari ongkosnya. Sering sekali saya tidak enak hati. Dan pagi tadi pun ongkos saya dibayari mbak Oni. Padahal ongkos saya sudah saya siapkan di tangan sebelum mbak Oni naik. Tapi ketika mau kasi ke kernet angkot ehhh… keduluan lagi sama mbak Oni. Saya nggak enak hati. Btw, thank ya mbak Oni.

Kebetulan, karena penumpang tidak penuh, ada pengamen di dalam angkot. Biasanya klo poll nggak bisa ikutan ngamen. Si pengamen sudah membagikan amplopnya. Dan dia bernyanyi apa adanya. Dan uang yang seharusnya buat ongkos tadi masih di tangan saya. Tanpa pikir panjang saya masukkan semua ke dalam amplop pengamen itu. Dan menyerahkannya kembali ke pengamen tadi.

Biasanya pengamen pagi hari lebih sering apes, karena kebanyakan orang hanya berburu waktu, pikiran melayang ke kantor dan mata setiap detik melirik ke jam tangan. Dan wajah-wajah tegang diam membisu terpancar.

Pengamen, biarlah pagi ini engkau dapat rejeki lebih. Semoga berguna untukmu. Jangan belikan sebatang rokok ya.

Nov 15, 2011

Travelling ke Singapore with Toddler (1)

Finally, tanggal 01-04 November kemarin terlaksana juga jalan-jalan ke luar negeri untuk pertama kalinya. Bersama si toddler Bev dan si papa Udut. Kami naik pesawat Airasia. Airasia memang paling bisa memanjakan setiap orang untuk bisa menikmati jalan-jalan hemat. Tiket pesawat kami booking bulan juni 2011. Kami menginap di Hotel Value Balestier yang kami booking via Agoda.

Packing

Siapa lagi klo bukan emaknya Bev, packing kilat. Malam sebelum keberangkatan baru siap-siapin pakaian yang mau dibawa. Besok paginya baru finishing.

Apa aja yang dibawa?

1 Travel bag 15 kg berisi pakaian kami bertiga (Saya, Bev dan Papa Udut)
1 tas ransel berisi pakaian ganti Bev, Tissue basah, tissue kering, makan malam Bev, Cookies Bev.
1 tas pinggang dipakai papa Udut untuk menyimpan uang, paspor, copian KTP, tiket pesawat
Pakaian saya 5 set (hitungan 2x ganti pagi dan sore)
Pakaian papa Udut 2 set
Pakaian Bev hitungan sehari 3x ganti
Sweeter Bev 2 pcs
Topi
Kaos kaki
Sepatu Bev 2 pasang (tertutup dan terbuka)
Mantel/selimut bayi
Stroller (pinjam punya Reno)
Boneka Teddy bear
Buku cerita favorit Bev
Payung
Minyak telon
Obat penurun panas
Handyplas


DAY 1

Penerbangan dari Jakarta tanggal 1 nov dengan airasia pukul 17.25 wib, tapi diundur jadi pukul 20.00 wib dengan pemberitahuan seminggu sebelumnya. Jadi keberangkatan dari rumah bisa lebih santai. Berangkat dari rumah jam 2 siang meluncur ke terminal bus damri Kp. Rambutan. Perjalanan lancar sampai bandara tidak ada macet. Check in pukul 17.00 wib. Setelah cek in kami langsung naik ke lantai 2 ruang tunggu Airasia. Gate baru dibuka pukul 19.00 artinya menunggu lagi hampir 2 jam. Dan kami lapar. Tidak kepikiran bawa bekal makanan dari rumah, cuma bawa bekal makan sore si Bev. Bukan cuma itu, kami tidak membawa camilan apa-apa. Hehehehhe… Mau keluar lagi udah malas.





Oh iya, pada tiket kami tertera dapat kursi nomor 26, tapi karena bawa toddler, ketika cek in sama petugasnya diganti jadi dapat hot seat bangku 5 BC. Dan naik pesawat dipersilakan belakangan. Mungkin karena ada toddler, jadi dibuat masuk pesawat belakangan agar tidak terlalu lama menunggu.

Sepanjang perjalanan dalam pesawat Bev enjoy saja. Main-main sebentar lalu nen dan tidur. Saya sudah pakein Bev sweeter yang tebal, yang ada dia keringatan. Soalnya pengalaman pernah naik airasia AC nya dingin banget sampai kayak ada uap mengepul seperti freezer. Eh, taunya yang ini malah hangat. Oiya, buat yang bawa bayi/toddler yang masih ASI, ketika pesawat mau take off bayi disusui. Katanya untuk mengurangi kebisingan mesin pesawat terhadap gendang telinganya.

Penerbangan Jakarta – Singapore hanya 1 jam 25 menit. Mendarat dengan tenang. Welcome di Changi airport. Bandaranya cool. Full carpet. Yang pertama kami lakukan setelah mendarat adalah foto-foto dan mencari air minum. Iya, di bandara change tersedia air minum gratis langsung dari kran. Antri juga loh. Ada cowok bule, tinggal tampung langsung ke mulut. Padahal airnya dingin banget.


@Changi airport udah jam 11 malam. Bev udah ngantuk dan loyo

Setelah itu kami menuju imigrasi. Oh iya, sebenarnya formulir isian imigrasi ini biasanya dibagikan di pesawat, tapi airasia pada saat itu kehabisan form. Jadilah kita isi formulir di bandara.

Setelah itu, ambil bagasi dan meluncur ke hotel. Karena selesai administrasi sudah lewat jam 11 malam waktu Singapore dan MRT sudah tidak ada lagi jadilah naik Taxi ongkosnya SGD 17.

Kami menginap di Value Hotel Balestier di Balestier road.Kami sempat salah hotel. Kami dibawa supir taxinya ke Hotel Value Thomson. Dan papa Udut sempat Check in. Pas check in ketauan deh salah. Hehehehhe… Akhirnya kita naik taxi lagi dan bayar SGD 5.
Pas check in di hotel berjalan lancar. Cuma kendala pas nyalain lampu kamar on/off. Hahahaha… lalu saya pede banget telpon operator. Dan petugas datang. Ternyata 2 kartu yang diberikan untuk buka pintu harus dimasukin dua-duanya. “put together” kata petugasnya…. blushing*

Hotel Value kamar superior cukup lumayan untuk numpang tidur saja. Kamarnya kecil tapi bersih. Tersedia hair dryer, water heater, coffee, tea, dan 2 botol air mineral, TV cable, meja rias. Tapi dindingnya tidak kedap suara, sehingga kedengaran orang lewat di hall. Tapi tidak masalah. Namanya juga udah capek, langsung tidur nggak dengar apa-apa lagi. Kami menginap terhitung 3 malam SGD 267.

Bersambung ke sini
Tips pertama jalan-jalan hemat : Jangan lupa bawa camilan daripada jajan di bandara/tujuan wisata biasanya harganya jauh lebih mahal.