Oct 23, 2012

Putriku pun Sudah Tahu Bernegosiasi

Seperti biasa, setiap mau tidur di malam hari Bev harus berdoa dulu. Kadang dia sendiri yang ngajakin saya dan papanya "Ma, pei (read: pray).

Akhir - akhir ini setiap kali mau berdoa banyak sekali alasannya. Setelah saya, papanya dan Bev duduk di atas kasur, siap - siap mau berdoa udah lipat tangan, ehhh tiba - tiba Bev ngomong " bebekku, bebekku" (bonekanya). Oke si bebeknya diajak ikutan "pray". Trus ambil boneka yang lain lagi, lagi dan lagi. Bisa sampai 5 boneka dijejerin. Ada yang disuruh dipangku sama saya dan dipangku papanya.


Nah, malam tadi saya dan si papa udah siap-siap, ehhh Bev malah tiduran.


Saya: Kak, pray yok

Bev: nggak
Saya: yuk, pray dulu baru bobo
Bev: nggak (sambil balik baadan)
Saya: ayo dong, kita pray dulu baru bobo, biar dijagain ama Tuhan
Bev: nggak

Saya mulai kesel. Lalu saya dan papanya berdoa. Abis itu saya tidur.


Bev balik badan ke arah saya.


Bev: Ma, Pei (baca pray)

Saya: nggak, tadi kan mama ajak kakak pray, nggak mau. Saya pura-pura tidur.

Bev: Mama, pei dong

Saya: nggak, mama sedih kakak nggak mau pray sama mama.

Bev diam, lalu saya duduk. Bev minta dipangku dan dipeluk trus ngajak pray.


Abis itu baru bobooo.


Huuuuu anakku, umurnya baru 26 bulan sayang, tapi sudah mengerti bernegosiasi.


------------------------------



Situasi 2:


Hari minggu pagi, saya dan tantenya Bev (adik saya) sedang memasak. Bev diajak keluar sama "bou"nya trus dikasi sebungkus anggur. Sampai di rumah, Bev minta dibukain dan mau makan anggurnya.


Saya: nanti aja ya nak, sarapan dulu.

Bev: ngangguk... Tapi tangannya masih nunjuk- nunjuk anggurnya.

Tante: Bev,ayooo ambilin tomat dong kak di kulkas.


Bev: (berlari ke kulkas ambil tomat satu biji lalu dikasi ke si tante). Mungkin Bev berharap akan dikasi anggur setelah bantuin ambilin tomat.
  Bev kembali menunjuk ke anggur. Si tante luluh, dikasi sebiji.

Tanpa dikomando, Bev buka kulkas dan ambil tomat satu lagi. Letakkan di dekat saya dan kembali menunjuk ke anggur (pertanda mau lagi). Jiaahhhh anakku, anakku. Gemes dah, sekarang giliran saya yang luluh dan kasi sebiji lagi anggurnya.


Anak kecil pun ternyata sudah mengerti bernegosiasi. Untuk itu, kita harus pinter-pinter mengarahkannya.

 Ihikkkkkkssss sambil meringis dalam hati, ternyata anakku makin besar. Jadi orangtua itu ternyata tidak mudah. Harus banyak belajar dan berdoa minta kebijaksanaan dari Tuhan.
Gimana ebuk-ebuk??

5 comments:

Isti said...

smart boy! :)

Una said...

Hahaha, Bev pinter banget!

Rika Purba said...

@Isti,

halo tante, trimakasih sh mampir. Bebev cewek tulen loh tante :)

@Tebak Ini Siapa,

halo tante Una... apa kbr? kangen Flashstorynya.

Elsa said...

Dija belom bisa negoisasi lho Mbak...
Bev pinter banget deh

Rika Purba said...

@Elsa,

mungkin dalam hal-hal kecil udah bisa kali Sa, cuma momentnya nggak terlalu diperhatikan :):)