Kali ini dengan semangat buat postingan bertema "3". Emang apa istimewanya angka tiga buk? Bukannya semua angka itu sama? yah atau seenggaknya angka sempurna konon katanya angka Tujuh dan angka Sepuluh. Nah, ini kok angka Tiga ya? oh, oke... postingan kali ini memang dibuat khusus special pake serius buat ngeramein syukuran Rame-Rame nya mbak Elsa, Mama Calvin dan Mas Hakim. Hallo mas Hakim salam kenal ya, sambil jabat tangan*
Ya, angka 3!! Angka tiga buat saya adalah saya dan adik-adik perempuan saya. Ibu saya ada tiga orang anak perempuan dan anak laki-laki. Saya adalah anak perempuan yang paling besar sekalian anak sulung dari semua. Status sudah menikah :) Adik perempuan saya yang satunya juga sudah menikah kemarin bulan Februari. dan yang satu lagi masih kuliah di Bandung. Beda usia kami terpaut jauh. Saya dengan adik perempuan pertama selisih 7 tahun, dan dengan yang kedua selisih 10 tahun.
Kami bertiga adalah wanita Kartini zaman ini. Iya, Jika Kartini dulu memperjuangkan wanita dari buta huruf, kami tertiga harus berjuang melawan hidup agar bisa menyelesaikan pendidikan. Saya sendiri, ketika sekolah menengah sudah ngekost. Jauh dari orangtua. harus mandiri, harus bisa membagi uang belanja :) dan ketika saya mau melanjutkan kuliah dari D3 mengambil S1 ke Bandung, tiba-tiba batal karena alasan nggak cukup dana dan harus ambil di Sumatera. Tapi karena saya sudah tekad dan nekad, saya kabur dan tetap pergi ke Bandung untuk melanjutkan S1. Saya berangkat dari rumah saudara saya di Pematangsiantar tanpa sepengetahuan orangtua kami. Saya pesan tiket bus ke Bandung (perjalanan 3 hari, 2 malam) dan saya tulis surat ke orangtua kami dikirim lewat pos Indonesia. mungkin saya sudah sampai di Bandung baru surat itu sampai ke orangtua kami. Dan selama saya menyelesaikan kuliah S1 selama 2 tahun saya termasuk mahasiswa mandiri. Saya membayar uang kuliah saya dengan menjadi student labour, kemudian dapat beasiswa kopertis dan beasiswa dan club choir. Perjalanan selama 2 tahun kuliah di Bandung itu sungguh sangat getir. Tapi puji Tuhan saya tidak pernah sakit. Sampai saat ini, saya selalu bersyukur atas kenekatan saya itu.
Sedangkan adik saya yang perempuan yang satunya sekolah menengahnya numpang di rumah orang, dan perjalanannya selama sekolah juga cukup getir dan pahit. Tapi selalu ada hikmahnya. Akhirnya dia berhasil menyelesaikan D3 dengan hasil yang baik. Dan saat ini dia lebih memilih ikut suaminya mengembangkan bisnis suaminya.
Sedangkan adik perempuan saya yang satunya lagi , ketika sekolah menengah pertama sudah berpisah dengan orangtua kami. Dia ikut saudara kami di kota lain dan dia bersekolah di sana. Bayangkan anak SMP sudah merantau. Tapi itu membuat dia menjadi pribadi yang mandiri. Saat ini sedang berkuliah di Bandung di almamater saya dulu. Sekarang sudah semester enam. Dia berpenampilan luwes, mudah bergaul, bijak bicara dan pemberani. Dia pun menjadi student labour sebagai monitor asrama putri. Suka ikut organisasi di kampusnya. Dari organisasinya dia bisa jalan-jalan sampai ke Bali untuk pelayanan.
Bagi kami bertiga, hidup adalah perjuangan dan hidup harus diperjuangkan. Kita tidak bisa selamanya menumpang dengan oranglain pun dengan orangtua. Suatu saat kita harus berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita harus memenuhi kebutuhan kita sendiri, kita akan berkeluarga, kita akan banyak lagi. Dan menurut saya, kami bertiga anak perempuan ibu kami adalah wanita-wanita pejuang tangguh. hehehehehhe.
Yah, itulah sedikit cerita tentang angka 3 dari saya. Buat mbak Elsa, Selamat Ulang tahun buat ponakanmu Dija ya. semoga menjadi anak yang berbakti pada orangtua dan Tuhan. Buat Mama CalVin. Selamat ultah juga biat abang Alvin. Buat mas Hakim happy milad.
Sukses GA nya ya...
POSTINGAN PENUH RASA SYUKUR INI UNTUK MEMERIAHKAN SYUKURAN RAME RAME MAMA CALVIN, LITTLE DIJA DANACACICU
Ya, angka 3!! Angka tiga buat saya adalah saya dan adik-adik perempuan saya. Ibu saya ada tiga orang anak perempuan dan anak laki-laki. Saya adalah anak perempuan yang paling besar sekalian anak sulung dari semua. Status sudah menikah :) Adik perempuan saya yang satunya juga sudah menikah kemarin bulan Februari. dan yang satu lagi masih kuliah di Bandung. Beda usia kami terpaut jauh. Saya dengan adik perempuan pertama selisih 7 tahun, dan dengan yang kedua selisih 10 tahun.
Saya yang paling tinggi, yang kedua di tengah, sisanya pasti yang bungsu :)
Kami bertiga adalah wanita Kartini zaman ini. Iya, Jika Kartini dulu memperjuangkan wanita dari buta huruf, kami tertiga harus berjuang melawan hidup agar bisa menyelesaikan pendidikan. Saya sendiri, ketika sekolah menengah sudah ngekost. Jauh dari orangtua. harus mandiri, harus bisa membagi uang belanja :) dan ketika saya mau melanjutkan kuliah dari D3 mengambil S1 ke Bandung, tiba-tiba batal karena alasan nggak cukup dana dan harus ambil di Sumatera. Tapi karena saya sudah tekad dan nekad, saya kabur dan tetap pergi ke Bandung untuk melanjutkan S1. Saya berangkat dari rumah saudara saya di Pematangsiantar tanpa sepengetahuan orangtua kami. Saya pesan tiket bus ke Bandung (perjalanan 3 hari, 2 malam) dan saya tulis surat ke orangtua kami dikirim lewat pos Indonesia. mungkin saya sudah sampai di Bandung baru surat itu sampai ke orangtua kami. Dan selama saya menyelesaikan kuliah S1 selama 2 tahun saya termasuk mahasiswa mandiri. Saya membayar uang kuliah saya dengan menjadi student labour, kemudian dapat beasiswa kopertis dan beasiswa dan club choir. Perjalanan selama 2 tahun kuliah di Bandung itu sungguh sangat getir. Tapi puji Tuhan saya tidak pernah sakit. Sampai saat ini, saya selalu bersyukur atas kenekatan saya itu.
Sedangkan adik saya yang perempuan yang satunya sekolah menengahnya numpang di rumah orang, dan perjalanannya selama sekolah juga cukup getir dan pahit. Tapi selalu ada hikmahnya. Akhirnya dia berhasil menyelesaikan D3 dengan hasil yang baik. Dan saat ini dia lebih memilih ikut suaminya mengembangkan bisnis suaminya.
Sedangkan adik perempuan saya yang satunya lagi , ketika sekolah menengah pertama sudah berpisah dengan orangtua kami. Dia ikut saudara kami di kota lain dan dia bersekolah di sana. Bayangkan anak SMP sudah merantau. Tapi itu membuat dia menjadi pribadi yang mandiri. Saat ini sedang berkuliah di Bandung di almamater saya dulu. Sekarang sudah semester enam. Dia berpenampilan luwes, mudah bergaul, bijak bicara dan pemberani. Dia pun menjadi student labour sebagai monitor asrama putri. Suka ikut organisasi di kampusnya. Dari organisasinya dia bisa jalan-jalan sampai ke Bali untuk pelayanan.
Bagi kami bertiga, hidup adalah perjuangan dan hidup harus diperjuangkan. Kita tidak bisa selamanya menumpang dengan oranglain pun dengan orangtua. Suatu saat kita harus berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita harus memenuhi kebutuhan kita sendiri, kita akan berkeluarga, kita akan banyak lagi. Dan menurut saya, kami bertiga anak perempuan ibu kami adalah wanita-wanita pejuang tangguh. hehehehehhe.
Yah, itulah sedikit cerita tentang angka 3 dari saya. Buat mbak Elsa, Selamat Ulang tahun buat ponakanmu Dija ya. semoga menjadi anak yang berbakti pada orangtua dan Tuhan. Buat Mama CalVin. Selamat ultah juga biat abang Alvin. Buat mas Hakim happy milad.
Sukses GA nya ya...
POSTINGAN PENUH RASA SYUKUR INI UNTUK MEMERIAHKAN SYUKURAN RAME RAME MAMA CALVIN, LITTLE DIJA DANACACICU