Jul 10, 2013

Surat Untuk Ibu

Ibuku sayang, 

Aku mau cerita sama ibu, Tapi ceritanya pake surat ya. Kan Ibu sibuk, capek, pulang sudah malam.Kalau aku banyak ngomong, nanti ibu marah - marah seperti kemarin, aku jadi takut dan nangis. Kalo pake surat Ibu kan bs sambil tiduran bacanya.

Bu, 
Boleh nggak aku minta ganti mbak? Mbak Jum suka galak. Kalo aku nggak mau makan, piringnya suka dibanting depan aku. Kalo siang, aku disuruh tidur, nggak boleh main, padahal mbak kerjanya cuma nonton sinetron aja. Bukannya kata ibu, mbak itu untuk temenin aku main?

Aku juga  pernah liat mbak lagi ngobrol sama tukang roti di teras rumah, padahal kata ibu kan nggak boleh ada tukang-tukang yang masuk ke rumah kita kan? Kalo aku bilang gitu sama mbak, mbak marah banget dan katanya kalo aku ngadu ke ibu, mbak mau berhenti kerja saja. Kalo mbak berhenti kerja nanti ibu repot ya. Ibu nggak bisa pergi kerja ya? Nanti nggak ada yg jagain aku di rumah? Mbak nggak diganti juga nggak apa-apa deh, tapi ibu bilangin ke mbak ya, jangan suka galak sama aku, jangan suka pukul aku.

Ibu,
Mulai tahun ini, ulangtahunku, ibu nggak usah beliin hadiah lagi. Ibu nggak usah beli baju dan mainan lagi. Uangnya ibu tabung saja, nanti kalau tabungan ibu sudah banyak, kan ibu nggak usah capek - capek kerja lagi. Nggak apa - apa kok aku nggak dapat mainan baru. Lebih asik main sama ibu. 

Udah dulu ya bu, aku ngantuk. Ibu jangan lupa makan, trus bobo. Kan besok pagi-pagi harus udah berangkat kerja. 



I Love You, Mom...♥

---------------------------------------------------------------

Kadang uang mengalahkan semuanya dengan dalih memenuhi kebutuhan hidup. Tahukah anda, saat kita pensiun atau meninggal, perusahaan memiliki ratusan bahkan ribuan orang untuk menggantikan kita. 
Tapi sadarkah kita, tidak ada satupun yang bisa mengantikan kita di hati, pikiran dan ingatan Anak kita tercinta di rumah?


Saat waktu sudah berlalu, maka kita tidak punya kekuatan untuk membalikkan waktu lagi kembali ke saat mereka membutuhkan kita untuk bermanja-manja.


Anak adalah milik TERINDAH yang kita punya. Jagalah ia dengan cinta, sebelum Tuhan  memintanya kembali.

Jlebbbb banget ya......

2 comments:

Ila Rizky said...

Jadi inget temenku yang memilih untuk jaga anaknya daripada kerja. Karena dia merasa masa anak-anak ga akan kembali lagi, waktunya untuk membuat mereka bahagia karena punya seorang ibu yang peduli. Suratnya bagus, mba Rika. :)

Lidya Fitrian said...

Pasti sedih bacanya ya mbak, hebat nih anaknya sudah bisa menuliskan dan mengungkapkan sesuatu.