Halo blogger? Sudah lama sekali rasanya tidak posting di
rumah. Biasalah, sibuk. Banyak banget kerjaan kantor, kerjaan pribadi tidak terkecuali.
Baru sekarang nulis lagi deh.
Masih ingatkan yang saya tulis sebelumnya, bahwa tahun ini
saya targetkan membaca 52 buku, pengennya tercapai. Tapi jadwal saya sangat
padat. Dengan profesi sebagai emak, sebagai juru hitung di kantor, sebagai juru
tulis point jaringan, sebagai tenaga marketing bisnis saya, dan sebagainya yang
lain, sangat menyita waktu dan tenaga.
Tapi saya tetap bertekad untuk bisa membaca beberapa lembar
halaman buku dalam sehari. Waktu yang paling tepat buat saya untuk membaca
hanya dalam bus saat saya berangkat kerja. Syukur-syukur kalau saya dapat
tempat duduk. Jadi bisa membaca dengan tenang. Namun, kalau tidak dapat tempat
duduk, dengan bergaya ala kadarnya, tangan kanan dan kiri gantian gelantungan kayak
Tarzan pegangan di sisi bus, tangan satunya pegang buku dan lanjut membacanya. Kadang
saya sempatkan juga membaca saat di perjalanan pulang kerja. Tapi repotnya
kadang bus penuh banget dan banyak yang berdiri, atau lampu bus yang
samar-samar membuat mata sakit kalau dipaksakan membaca.
Pernah satu kali peristiwa, entah karena saya tiba-tiba jadi
kutu buku ada kejadian konyol yang membuat saya geli sendiri. Saat itu saya mau
berangkat kerja naik bus Cianjur – Jakarta dan tidak dapat tempat duduk. Bus
tigaperempat dan ber-AC. Jadi walaupun berdiri masih nyaman dan adem. Lalu saya
ambil posisi enak dengan sandaran di kursi penumpang lalu mengeluarkan buku
dari tas saya. Saya asik membaca. Tapi beberapa detik ujung mata saya melirik
kepada seorang ibu yang duduk di depan saya. Dia tersenyum-senyum melihat saya.
Tapi saya cuek saja.
Sesampainya di terminal Kampung rambutan, saya berganti bus
untuk meneruskan perjalanan. Kali ini naik bus non AC dan berdiri lagi untuk
kedua kalinya. Walau berdiri saya tetap meneruskan bacaan saya di bus ini. Dan
di tengah keasikan saya membaca, ujung mata saya melihat seorang bapak-bapak
tersenyum senyum melihat saya. Saya kembali cuek. Saya piker ahhh… apa yang
salah. Biasa aja kaleee..
Sesampainya di kantor, saya langsung ke toilet untuk
memperbaiki dandanan saya. Ketika saya melihat ke cermin, Astaga!! Kata saya. Sambil
saya tertawa sendiri. Pantesan ibu dan bapak itu senyum senyum melirik saya.
Ternyata oh ternyata. Ternyata memang ada yang kurang pas dengan penampilan
saya pagi itu. Pagi itu saya memakai baju kemeja lengan pendek dan celana
panjang hitam. Karena cuaca sering hujan, saya juga pakai jaket jeans. Ternyata
kerah baju kemeja saya sebelah kiri masuk dan sebelah kanan keluar. Ah…. Saya tepok
jidat sendiri. Saya tertawa, kok saya kok tiba-tiba jadi seperti Estein yang
sedang maniak melakukan percobaan demi percobaan, sampai lupa makan, lupa
sisiran. Saya tiba-tiba jadi kutu buku jadi gak perhatikan kerah baju saya.
Akhhhh…. Saya malu. Tapi saya bisa mentertawakan diri saya sendiri pagi itu.
5 comments:
hehehe. saya juga pernah begitu. kerah baju masuk sebelah. hehee
rasanya gmn gitu ya mbak. 0_0
oot : apakah masih berminat beli buku "aku terlahir buta"? ditunggu imelnya ya. Makasih.
aku juga punya target beca sekian buku...
hasilnya, AMBURADUL!!!
Hahahhaaaa
@Elsa,
lanjutkan....
Post a Comment