Oleh: Arie Frederik
Tak peduli seberapa jauh perjalanan yang harus anda lakukan, tak peduli
seberapa berat tantangan selama anda melangkah. Anda harus memulainya.
Apa yang akan kita hadapi setela memulai biarlah menjadi sebuah misteri.
Misteri tidak untuk dipikirkan, karena semuanya akan terkuak saat
waktunya tiba.
Kita telah belajar dan dilatih untuk memulai tanpa memikirkan bagaimana
nanti hasilnya, apa nanti hasilnya dan seberapa menguntungkan hasilnya.
Kita dilatih memulai berjalan tanpa berpikir bahwa kita nanti akan bisa
berjalan. Bahkan kita tidak pernah tahu kalau nantinya kita menjadi
seorang pelari sprint tercepat di dunia. Kita belajar memulai untuk
sekolah. Kita mulai bangun pagi, datang ke sekolah sendirian. Kita tidak
pernah memikirkan dan menebak apakah kita akan selalu mendapatkan
ranking satu di kelas atau kita mampu berangkat sekolah sendirian. Tapi
kita tidak pernah tahu kalau kita nantinya bisa menjadi seorang
Presiden, pembawa acara TV terkenal, jadi menteri atau menjadi orang
yang disanjung di Negara Indonesia ataupun internasional.
Kita telah terbiasa memulai apa yang kita inginkan. Kita menginginkan
sebuah baju atau celana. Kita mulai melangkah untuk pergi ke pasar dan
took yang menjual celana atau baju yang anda inginkan. Saat di toko
pakaian, kita belum tentu mendapatkan ukuran dan model baju dan celana
yang sesuai dengan keinginan kita. Tapi satu hal, bahwa kita telah
memulai menjalankan keinginan kita.
Apa yang menghambat kita untuk memulai langkah mewujudkan keinginan kita?
1.Ketakutan
Apa yang kita takutkan? Takut memulai, takut karena merasa tidak mampu?
Takut apa yang dilakukan hanya sia-sia saja? Ya kita berhenti memulai
untuk mewujudkan apa yang kita inginkan karena rasa takut dalam diri
kita. Kita takut waktu kita terbuang karena ternyata tidak memberikan
hasil seperti yang kita bayangkan dalam kepala kita. Kita takut untuk
memulai karena kita tidak ingin berjuang dan bertahan dalam usaha
menwujudkan yang kita inginkan. Kita memikirkan kata-kata orang lain
bahwa apa yang kamu kerjakan mungkin tidak berarti karena sudah beberapa
kali mengalami kegagalan. Tidak ada tanda-tanda keberhasilan. Jika itu
demi keberhasilan, sebuah hal yang baik bagi orang lain, mengapa harus
takut?
Justru kita harus takut memulai jika apa yang kita lakukan adalah sebuah
kejahatan, entah itu pembunuhan, pencurian, penipuan dan lainnya yang
tidak baik bahkan meresahkan orang lain.
2.Merasa tahu Masa Depan
Satu lagi yang membuat kita lupa bahwa kita sudah terbiasa dan dilatih
untuk memulai. Semakin dewasa kita, kita semakin hidup seperti peramal
masa depan kita. Kita belum memulai untuk melakukan apa-apa, bahkan
masih memikirkannya saja, kita sudah tahu bahwa itu akan gagal dan
menghadapi berbagai permasalahan yang ada. Tapi ingat satu hal, bahwa
apa yang kita perkirakan dan bayangkan dengan apa yang ingin kita mulai,
semuanya bisa berubah saat semuanya dimulai. Bahkan saat kita
memutuskan untuk memulai dan bertekad bulat menyelesaikannya sampai
kapanpun, tantangan dan masalah apapun yang dihadapi seperti dalam
pikiran atau realita pasti kita akan menyesuaikan diri untuk
menghadapinya dan menyelesaikannya dengan kemenangan, bukan dengan
kekalahan.
Memulai tidak pernah sama dengan realita di masa depan. Apa yang anda
mulai mungkin bisa cepat berhasil, bisa juga perlu waktu panjang. Bisa
sesuai dengan rencana dan gambaran keberhasilan anda, tapi bisa juga
menciptakan sesuatu yang baru dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Semua itu tergantung seberapa konsisten dan seberapa bulat tekad anda
untuk menyelesaikannya sampai pada kesudahannya.
Kita sudah terbiasa memulai suatu tindakan demi keinginan kita. Kita
gagal karena kecemasan dan pikiran kita sendiri. Lalu mengapa kita tidak
memulainya?
Keberhasilan selalu dialami oleh orang-orang yang memulai keyakinan akan
tindakannya. Menciptakan sebuah mobil bukan hanya sebuah rencana dan
perusahaan besar. Mereka telah memulainya lama sebelum produk itu
menjadi kenyataan. Mereka telah memulainya dengan menyusun konsep dan
menciptakan komponennya.
Kenyataan yang akan anda hadapi adalah hasil tidak pernah bisa dilihat
sebelum anda memulainya. Apa yang anda akan hadapi pun tidak bisa anda
pastikan sebelum anda mulai melangkahkan kaki anda ke dalamnya. Jadi
anda hanya bisa memulai dan melakukannya secara konsisten untuk mencapai
hasilnya. Lakukan terus sampai anda melihat hasil dari apa yang telah
anda mulai.