Jujur, ketika pacaran maupun setelah menikah, pasti nggak mulus terus kan. Ingat gak selagi pacaran juga ada berantemnya, ada marahannya, ada kesalnya, ada senangnya, ada gregetnya, right!! Gak terkecuali begitu juga setelah menikah. Nggak, nggak mulus terus. Nggak manis terus, kadang nemu juga pahitnya. Nggak mesra terus, kadang ada juga tuh garingnya. Iya kan, iya kan.
Telur saja nggak punya mata, nggak punya rasa klo ditaruh di satu keranjang bergesekan, apalagi dua insan berbeda jenis kelamin, berbeda rahim yang mengandung, berbeda emak yang mengasuhnya, dan banyak lagi perbedaan lainnya, mungkin persamaannya adalah sama sama makan nasi klo masih berdomisili di negara Indonesia ya. Mungkin juga nasi bukan persamaan jika antar negara. Hayoooo.
Well, intinya setelah menikah, di dalam rumah tangga adalah saling pengertian, menghormati hak pasangan, bernegosiasi win win solution. Karena jika salah satu menyimpang, maka pasti ada yang disakiti. Ketika kenyataan tidak sesuai yanhg diharapkan, ketika hati dikecewakan, berat rasanya untuk berdamai. Marah, kesal, dongkol campur aduk menjadi satu. Tapi itulah kehidupan. Kehidupan tidak selalu menawarkan madu yang manis, namun terkadang yang datang sebongkah salju membekukan hatimu, tapi jadikan saja salju itu jadi es campur, akan lebih enak rasanya. Ditambah gula, ditambah santan. Kala salju akan pindah ke gelasmu, reguk saja, rasanya akan lebih nikmat. Begitu pun dalam kehidupan rumah tangga, biarkan salju itu disitu, fokuslah pada gula dan santannya. Pada anakmu, pada kenangan indah di perjalanan yang telah dilalui. But, Huaaaaaaahhhhhh... Hiksss. It is hard to do but must to do.
Hai salju, I'll try to menelanmu, but you make my throat super duper sakit hingga menusuk jantungku.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Telur saja nggak punya mata, nggak punya rasa klo ditaruh di satu keranjang bergesekan, apalagi dua insan berbeda jenis kelamin, berbeda rahim yang mengandung, berbeda emak yang mengasuhnya, dan banyak lagi perbedaan lainnya, mungkin persamaannya adalah sama sama makan nasi klo masih berdomisili di negara Indonesia ya. Mungkin juga nasi bukan persamaan jika antar negara. Hayoooo.
Well, intinya setelah menikah, di dalam rumah tangga adalah saling pengertian, menghormati hak pasangan, bernegosiasi win win solution. Karena jika salah satu menyimpang, maka pasti ada yang disakiti. Ketika kenyataan tidak sesuai yanhg diharapkan, ketika hati dikecewakan, berat rasanya untuk berdamai. Marah, kesal, dongkol campur aduk menjadi satu. Tapi itulah kehidupan. Kehidupan tidak selalu menawarkan madu yang manis, namun terkadang yang datang sebongkah salju membekukan hatimu, tapi jadikan saja salju itu jadi es campur, akan lebih enak rasanya. Ditambah gula, ditambah santan. Kala salju akan pindah ke gelasmu, reguk saja, rasanya akan lebih nikmat. Begitu pun dalam kehidupan rumah tangga, biarkan salju itu disitu, fokuslah pada gula dan santannya. Pada anakmu, pada kenangan indah di perjalanan yang telah dilalui. But, Huaaaaaaahhhhhh... Hiksss. It is hard to do but must to do.
Hai salju, I'll try to menelanmu, but you make my throat super duper sakit hingga menusuk jantungku.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
8 comments:
life is never flat, selalu ada rasa nano-nanonya ya, mba Rika. kayak sama temen atau pasangan, kadang memang butuh sedih, seneng, dan ketawa yang bisa jadi satu. jalani aja, biasanya justru hal-hal yang menguras emosi yang bikin kangen, hehe
@Ila,
yuppppp betul sekali... jadi dinikmati aja yak :)
Apakah tips itu juga berlaku untuk orang yang masih pacaran mbak?
@Debyputra,
kepada orang berpacaran sih menurut saya lebih fleksibel ya. beda klo sama orang sudah menikah, hukumnya lebih kuat kan udah diucapkan dalam sumpah pernikahan
hmmmm....
salju,,,
snow ball i will menelanmu...
pasti terkesan aneh...
hhhaa...
:P
kehidupan memang ada suka dan dukanya, namun itulah yang membuat hidup jadi penuh warna :)
@Dihas Enrico,
makanya jangan ditelen bulet - bulet bro. jadiin es campur aja. hehehe
@BlogS of Hariyanto,
betul sekali, berwarna Mejikuhibiniu :)
Post a Comment